Di pintu masuk aula ada beberapa wanita cantik yang dibalut dengan gaun indah. Gadis – gadis yang berada disini masing – masing terlihat lebih cantik daripada yang lainnya. Tinggi badan mereka juga tidak kurang dari 175 cm. Mereka semua tampak langsing dan tinggi. Semuanya terlihat sangat cantik seperti kembang kampus saja. Dan yang paling penting adalah semua gadis – gadis ini memiliki pendidikan yang tinggi, minimal memegang gelar sarjana. Mereka semua adalah gadis – gadis yang di pilih dengan cermat oleh sepuluh keluarga terpandang itu sebagai nilai estetik dari pesta itu. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Anya telah menginformasikan kepada seluruh karyawan disana bahwa Reva akan datang. Karena setelah Reva menyebutkan namanya, seorang gadis langsung membawa mereka masuk ke ruang resepsi. Ada banyak orang di dalam ruangan resepsi itu dan semuanya mengenakan pakaian yang sangat indah. Axel dan Alina mengeluarkan tabungan keluarga untuk membeli pakaian mereka tetapi itu juga masih terlihat seperti gaun berkualitas rendah di ruangan ini. Sama sekali tak bisa dibandingkan dengan pakaian – pakaian yang dikenakan orang – orang di sini. Tetapi hal ini juga membuat Axel dan Alina tampak bersemangat karena ini adalah satu – satunya cara bagi mereka untuk mengetahui nilai dan tingkat dari resepsi ini. “Lihat yang disana ada direktur PT Flattery. Orang tuaku telah berkali – kali mencoba untuk menemuinya tetapi akhirnya hanya dapat bertemu sekali dengannya. Dia benar – benar orang yang sangat terkenal!” bisik Axel. “Dan coba lihat kesini ada Bryan Maxwell yang menempati urutan ketujuh dalam daftar sepuluh orang terpandang di kota Carson. Dia juga adalah orang kaya dan terhormat yang sebenarnya.” Ujar Alina dengan penuh semangat. “Dan yang disana direktur PT Samsonite…” “Dan ini juga.. artis ternama Fanny Leony…” Keduanya terus berseru tanpa henti. Seolah – olah mereka sedang berada di dunia yang penuh dengan fantasi dan keajaiban. Mata mereka melihat kesana kemari tanpa henti. Siapapun yang berada disini adalah orang – orang yang hanya bisa mereka bayangkan saja dulunya. Tetapi sekarang semua orang – orang ini hadir dalam pesta ini. Pantas saja Tommy berusaha keras selama lebih dari sepuluh tahun untuk dapat menghadiri acara resepsi Genting. Ini benar – benar adalah bukti peningkatan status! Tak ada seorangpun disini yang mengenal mereka. Jadi setelah mereka masuk ke ruangan ini tak ada satupun orang yang berbicara dengan mereka. Sebenarnya Axel dan Alina ingin bergaul dan berbicara dengan orang lain. Tetapi mereka merasa tidak percaya diri untuk pergi menyapa orang – orang yang ada di ruangan ini karena kesenjangannya terlalu besar. Sedangkan Reva malah tampak tenang. Dia dan Austin dapat mengobrol dan tertawa bersama. Tidak peduli seberapa hebat ataupun seberapa kaya orang – orang yang berada disini, tetapi dapatkah mereka semua dibandingkan dengan Austin King? Melihat itu Alina tampak iri dan di saat yang sama dia melirik Reva dan berkata: “Reva, lihatlah.” “Ini baru dinamakan orang – orang terpandang. Mereka adalah tokoh – tokoh kelas atas yang sebenarnya.” “Siapapun yang berada disini, mereka semua jauh lebih hebat dan kuat daripada semua teman – teman berandalmu itu!” “Jika anda bergaul dengan salah satu diantara mereka, tidak peduli yang manapun orangnya. Aku yakin kau pasti akan mendapatkan bantuan dari mereka seumur hidupmu.” Dengan kesal Nara berkata: “Ma, mengapa kau selalu saja melibatkan Reva ke dalam segala hal?” Axel langsung menatapnya dan berkata: “Kenapa? Memangnya apa yang mama-mu ucapkan itu salah?” “Memang begitu kan!” “Kau lihat saja dengan siapa Reva berteman? Orang – orang darimana mereka semua itu?” “Apa itu Herman, apa itu Tiger, apa itu Jang Meng, siapakah mereka semua dan apakah jabatan mereka?” “Jika kau dapat sedikit lebih fokus, bergaullah dengan orang – orang terpandang di sini. Dengan demikian perusahaan kita juga dapat berkembang ke arah yang lebih baik lagi.” Nara: “Pa, aku rasa mereka semua sangat baik koq.” “Herman dan Tiger telah mengelola perusahaan bahan obat dengan baik dan memberikan perusahaan banyak keuntungan.” “Dang keluarga kakak Meng, mereka juga sangat baik kepada kita.” Mendengar itu Alina langsung cemberut dan berkata: “Untuk apa baik dengan kita? Tak ada gunanya!” “Mereka semua melihat kau adalah direktur perusahaan farmasi Shu makanya mereka datang dan mendekati kita untuk menjilat.” “Mengangkat seorang CEO wanita sebagai putri angkatnya dengan memberikan gelang yang hanya bernilai 20 – 30 ribu dolar. Sejak kapan seorang CEO menjadi begitu tidak berharga di mata publik?” Mendengar itu Axel mengangguk – angguk dan menunjukkan ekspresi enggan. Nara yang masih ingin membantah tiba – tiba terdiam karena ada suara dari arah pintu berseru: “Nyonya Meng sudah tiba!” Mendengar suara ini, semua orang yang sedang berada di aula langsung berkumpul di pintu secara bersamaan. Seolah – olah mereka sedang menyambut seseorang saja. Axel dan Alina tampak sangat terkejut: “Nyonya Meng yang mana?” “Yang memiliki pengaruh besar sehingga dapat membuat semua orang – orang terpandang disini menunggu untuk menyambutnya?” Dibawah perhatian semua orang, mama dari Jack Meng yaitu nyonya Meng masuk ke ruangan itu dengan tersenyum.
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat