Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 222

Johan langsung terkejut dan bertanya, “Lokasi pabrik baru apa?” Lalu pria itu berbisik, “Lokasi pabrik baru farmasi Shu.” “Mr Regatta, kau adalah orang terpandang dalam keluarga Regatta di ibukota provinsi.” “Kau dapat menemui beberapa orang terpandang di provinsi Yama untuk membuat pembangunan pabrik baru mereka tidak dapat dilanjutkan.” “Di satu sisi ini akan menguras waktu dan uang mereka.” “Dan di sisi lainnya mereka tidak dapat memproduksi pesanan yang telah ditandatangani oleh mereka sehingga nantinya mereka harus membayar ganti rugi.” “Dan aku jamin tak seberapa lama, si jalang itu pasti akan patuh!” Mata Johan langsung berbinar dan berkata, “Bagus juga idemu. Boleh dicoba.” “Baiklah, kalau begitu jalankan seperti itu saja.” “Kalian semua tanganilah masalah ini untukku. Dan terus perhatikan beritanya.” “Lakukanlah dengan tenang dan percaya diri. Apapun yang akan terjadi, aku akan selalu mendukung kalian!” Beberapa bos itu langsung merasa senang sekali. Dengan adanya keluarga Regatta sebagai pendukung mereka, apalagi yang perlu mereka takutkan? Pada siang hari, Nara sedang makan dengan Reva ketika tiba – tiba sekretarisnya berlari masuk dengan ekspresi khawatir, “Direktur Shu, tuan Lee, ada kabar buruk. Ada kecelakaan di lokasi pembangunan pabrik baru!” Reva langsung mengernyit. Keluarga Regatta baru saja pergi ketika kecelakaan itu terjadi di lokasi konstruksi. Dan dia langsung teringat dengan keluarga Regatta. Raut wajah Nara langsung berubah dan bertanya, “Ada apa?” Sekretaris, “Beberapa orang datang dan mengatakan bahwa lokasi pembangunan pabrik baru kita telah mempengaruhi fengshui rumah mereka sehingga membuat keributan di sana.” “Mungkin karena cuacanya panas sehingga semua orang begitu emosi. Dan mereka semua mulai berdebat dan bertengkar setelah mengucapkan beberapa kata.” “Pihak mereka ada seseorang yang terluka dan sekarang telah diantar ke rumah sakit.” Tiba – tiba Nara merasa panik. Dulu dia juga pernah menjalankan bisnis seperti ini tetapi belum pernah menemui hal seperti ini. Dia tidak tahu bahwa lokasi pembangunan pabrik akan menghadapi begitu banyak masalah. “Lalu.. lalu bagaimana situasinya sekarang?” tanya Nara dengan nada mendesak. Sekretaris: “Lokasi konstruksi sekarang dikelilingi oleh sekelompok orang dan kita tidak diijinkan untuk melanjutkan pekerjaan pembangunannya!” “Ada banyak peralatan teknik kita yang telah dipindahkan.” “Manajer kita yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan ini juga telah di bawa ke rumah sakit oleh orang – orang itu. Mereka bilang nyawa harus diganti dengan nyawa!” Nara langsung cemas dan berkata, “Bukankan hanya satu orang yang terluka? Mengapa… mengapa masalahnya menjadi besar?” Sekretaris itu tampak ragu – ragu sejenak dan berkata, “Direktur Shu, aku dengar orang – orang itu adalah para bajingan lokal.” “Sepertinya sengaja membuat keributan untuk meminta jatah.” “Begini saja direktur Shu, bagaiman jika aku pergi ke lokasi konstruksi dulu kemudian aku akan melaporkannya kembali kepadamu secara detail?” Lalu Nara mengangguk. Setelah sekretaris itu pergi lalu Reva menatap Nara dan berkata dengan lembut, “Nara, bagaimana jika aku pergi melihatnya?” Nara menggelengkan kepalanya, “Jangan pergi.” “Situasi lokasi konstruksi lagi kacau sekarang. Jika kau pergi ke sana mungkin malah akan menjadi lebih merepotkan.” “Bagaimana jika para bajingan itu menyakitimu lagi?” Reva tersenyum dan berkata, “Menyakitiku? Tidak semudah itu!” Nara memutar bola matanya ke arahnya dan berkata, “Pokoknya kau tidak boleh mengambil resiko!” “Sekarang kembalilah untuk bekerja. Aku akan menangani masalah ini!” Kemudian Reva terkekeh melihat Nara yang sangat peduli padanya sekarang. Lalu dia mengucapkan selamat tinggal kepada Nara. Tetapi alih – alih pergi ke rumah sakit, dia malah langsung mencari Tiger. Jika mereka ingin bermain kucing – kucingan dengan maka harus dilihat apakah mereka mampu! Setelah lebih dari satu jam akhirnya sekretaris itu kembali. Ternyata situasi di lokasi konstruksi lebih rumit daripada apa yang dibayangkan oleh Nara. Orang – orang itu langsung mensabotase lokasi konstruksi dan tidak memperbolehkan mereka semua bekerja. Dan mereka semua adalah sekelompok bajingan. Saat pihak Nara memanggil polisi ke lokasi konstruksi, para bajingan itu pun langsung bubar. Tetapi ketika polisi sudah pergi, mereka semua kembali lagi untuk mensabotase lokasi konstruksi. Sehingga lokasi konstruksi ini sama sekali tidak bisa berjalan. Nara tampak cemas karena investasinya di lokasi konstruksi ini memakan biaya yang cukup besar. Jika tidak dapat diselesaikan dengan tepat waktu maka farmasi Shu akan kehilangan banyak uang. Dan yang paling penting adalah tujuan dibangunnya pabrik baru ini sebenarnya untuk mengejar produksi pesanannya. Jika pabrik baru ini tidak dapat diselesaikan sesuai jadwal maka proyek tiga milyar dolar yang sebelumnya mungkin tidak akan bisa selesai sesuai jadwal. Dan pada saat itu, hanya dengan membayar kompensasi kelalaian saja sudah dapat membuat perusahaan farmasi Shu bangkrut. Tetapi sekarang mereka juga tidak bisa melakukan apa – apa terhadap lokasi konstruksi itu.

Previous Chapter

Next Chapter

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat