Lalu Nara menatap Axel dengan marah dan berkata, “Aku atau kau yang gila?” “Tak bisakah kau melihat maksud dari si Mr Regatta itu?” “Meminta aku pergi ke mobilnya untuk menyelesaikan formalitas? Formalitas macam apa itu?” “Pa, apakah menurutmu asalkan demi kepentingan perusahaan maka sudah seharusnya aku merendahkan diri dan melepaskan harga diriku?” Axel langsung tertegun sesaat lalu berkata dengan marah, “Nara, apa yang kau ucapkan itu?” “Mr Regatta bukan orang yang seperti itu. Kau sudah salah paham terhadapnya!” “Dia benar – benar ingin membantu keluarga kita!” Nara tampak sedih dan berkata, “Hehe, dia bukan orang seperti itu?” “Pa, memangnya sudah berapa lama kau mengenalnya? Apakah kau sangat akrab dengannya?” “Dia benar – benar ingin membantu keluarga kita?” “Atas dasar apa?” “Apakah hanya karena kau telah menyanjungnya dengan beberapa kata?” “Pa, bagaimana kau melewati puluhan tahun hidupmu itu?” “Dalam dunia orang dewasa, keuntungan selalu didahulukan. Bagaimana mungkin ada hal yang seindah dan sebaik cerita dongeng?” Axel langsung menjadi pucat karena marah, “Nara, sikap macam apa yang kau tunjukkan ini?” “Aku menyanjung orang dan mengatakan hal – hal yang baik kepada mereka, bukankah semua ini juga demi untuk keluarga Shu dan kalian berdua?” “Aku dan mama-mu masih bisa hidup berapa tahun lagi? Dan berapa banyak uang yang bisa kami hamburkan?” “Aku melakukan ini semua kalau bukan untuk kalian lalu untuk siapa?” “Nara, kau sangat mengecewakanku!” Dan Hana juga langsung berkata, “Kak, bagaimana bisa kau berbicara seperti itu kepada papa?” “Papa dan mama telah bekerja keras sepanjang hidupnya dan bukankah apa yang mereka lakukan juga demi kita?” “Kak, kau telah berubah!” “Lihatlah apa yang telah terjadi dengan dirimu sekarang?” “Kau tidak lagi seperti dulu. Dulu kau sangat berbakti kepada papa dan mama!” “Semuanya ini pasti gara – gara bujuk rayu si Reva itu. Apakah kau tahu bahwa kau benar – benar telah sepenuhnya terbuai oleh bujuk rayu Reva.” Alina juga menggertakkan giginya dan berkata, “Nara, lihat betapa pandainya adikmu.” “Mengapa kau bisa berubah hingga seperti ini?” “Tetapi untungnya Reva tidak akan hidup lebih lama lagi.” “Keluarga kita akan normal kembali di kemudian hari. Dan aku juga tidak perlu lagi melihat si pembawa sial itu!” Seluruh tubuh Nara gemetaran karena sangat marah. Dia semakin merasa bahwa sudah seharusnya dia pindah. Semakin lama tinggal bersama keluarga ini semakin dia merasa bahwa dia akan pingsan. Selama keributan mereka berlangsung, kerumunan orang itu satu per satu sudah mulai menempati posisi duduk mereka. Keluarga Nara hanya dapat berdiri di ruang tengah itu. Sama sekali tidak ada yang menyambut mereka. Bahkan tempat duduk pun tidak ada. Benar – benar sangat memalukan. Dan akhirnya, saat penatua dari keluarga Yu keluar, kebisingan di ruan tengah itu langsung berhenti begitu saja. Lalu sebelum duduk, penatua Yu menyapa seluruh penatua dari kesepuluh keluarga terpandang itu dan beberapa tokoh besar di kota Carson. “Aku yakin semua orang sudah tahu alasan aku mengundang kalian semua ke sini malam ini. Jadi aku tidak akan berpanjang lebar lagi.” “Waktu kalian juga sangat berharga. Jadi tak perlu mengucapkan kata – kata yang tidak penting. Mari kita mulai!” ucap penatua Yu itu dengan kencang. Semua orang yang berada di ruang tengah itu langsung mengangguk dan Ryo berjalan keluar. “Aku benar – benar minta maaf kepada kalian semua, Reva belum datang.” “Mungkin dia berencana untuk melarikan diri karena takut.” “Tetapi, keluarga Yu kami sudah pergi mencarinya. Dan seharusnya mereka segera akan membawanya ke sini.” “Agar tidak membuang – buang waktu kalian semua, aku memutuskan untuk keluarga istrinya di adili atas namanya!” Kerumunan orang itu langsung mengangguk setuju. Lalu Axel dengan cepat berkata, “Tuan Yu, kami sudah putus hubungan dengan Reva sejak lama!” “Putriku telah menceraikannya dan tidak ada lagi hubungannya dengan dia!” “Dia adalah seorang penjahat yang keji sedangkan kami semua adalah orang yang baik dan taat pada hukum!” “Bagai.. bagaimana kita bisa diadili atas namanya?” Kemudian Ryo mencibir, “Axel, ketika kau ikut dengannya ke acara Resepsi Genting waktu itu bukankah hubungan kalian baik – baik saja!” “Kenapa, apakah kalian saling menyelamatkan diri masing – masing ketika menghadapi masalah?” “Sudah kukatakan, tak ada gunanya!” “Keluarga Shu kalian tidak bisa lepas dari masalah kali ini!” “Pengawal, bawa mereka semua ke sini!”
Previous Chapter
Next Chapter
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat