Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 247

Lalu sekelompok pengawal itu langsung bergegas menghampiri dan menangkap Nara dan yang lainnya. Axel langsung tampak panik dan berkata, “Saudara – saudaraku semuanya, apa yang aku katakan itu memang kenyataan!” “Kami sama sekali tidak ada hubungannya dengan si Reva itu..” Dan Alina juga langsung marah, “Si pembawa sial ini benar – benar keterlaluan.” “Dia sendiri yang telah melakukan begitu banyak kejahatan lalu melarikan diri karena ketakutan. Sekarang meninggalkan keluarga kita untuk menebus dosanya. Aku benar – benar belum pernah melihat orang yang begitu jahat dan hina!” Lalu Hana menggertakkan giginya dan berkata, “Kak, inikah suami yang kau percayai itu?” “Kau lihat apa yang dia lakukan itu apakah masih berperikemanusiaan?” “Sudah berapa kali kami memberitahumu bahwa orang seperti dia tidak bisa di percaya tetapi kau tidak pernah mau dengar!” “Dan sekarang kau lihatlah sendiri, seluruh keluarga harus menebus dosanya. Sudah puaskah kau sekarang?!” Wajah Nara langsung tampak murung dan sambil menggertakkan giginya dia berkata, “Kalian tidak perlu mengatakan ucapan – ucapan jahat seperti ini!” “Ryo, Reva adalah suamiku. Masalah dia berarti masalah aku juga!” “Jika mau mengadili, aku bersedia diadili atas namanya dan semua ini tak ada hubungannya dengan keluargaku.” “Kau lepaskan mereka dan aku siap untuk diadili sendirian!” Ryo mencibir dan berkata, “Nara, aku sudah bilang..” “Nyawa anggota keluarga Yu kami sangat berharga. Hanya dengan nyawamu saja tidak cukup untuk menebusnya!” “Dan kali ini, seluruh keluarga Shu harus dikuburkan bersama – sama dengan keponakanku!” “Tak perlu lagi berbicara omong kosong dengan mereka. Bawa mereka semua kepadaku!” “Jika ada yang tidak mau datang langsung patahkan saja kaki mereka dan seret ke sini!” Kemudian sekelompok anggota keluarga Yu itu langsung mengeluarkan senjata mereka dengan ekspresi ganas. Melihat sikap mereka sepertinya mereka siap untuk langsung bertindak. Axel dan Alina langsung gemetar karena ketakutan. Lalu mereka berkata dengan suara bergetar, “Jangan pukul kami, jangan pukul kami. Masalah ini tak ada hubungannya dengan kami…” Nara menggertakkan giginya dan menarik kedua orang tuanya ke belakang punggungnya, “Ryo Yu, nyawa diganti nyawa.” “Keponakanmu sudah mati. Jika kau benar – benar dapat membuktikan bahwa hal ini memang perbuatan kami maka aku akan menebusnya.” “Apa hubungannya masalah ini dengan orang tua dan keluargaku?” “Kalian keluarga Yu juga tidak bisa bersikap tidak adil!” Ryo segera tersenyum dan berkata, “Tidak adil?” “Heh, apakah kau ingin berdebat denganku?” “Nyawa diganti nyawa?” “Dengan nyawa kalian yang tak berharga itu apakah bisa dibandingkan dengan nyawa keponakanku?” “Sama seperti aku membandingkan nyawa seorang pengemis dengan nyawa kalian, apakah bisa sama?” “Dan semisal aku membandingkan nyawa kalian dengan nyawa seekor anjing apakah bisa sama?” Orang – orang yang ada di sekitar itu langsung tertawa terbahak – bahak. Wajah Nara tampak pucat pasi. Keluarga Yu terlalu menindas orang! Dan pada saat ini tiba – tiba terdengar suara dingin yang datang dari luar pintu, “Ryo Yu, di mataku nyawamu malah tidak sebaik nyawa seekor anjing!” Lalu semua orang menoleh dan melihat Reva berjalan masuk dengan perlahan. Ruang tengah itu langsung riuh rendah. Mendengar ucapannya membuat Ryo sangat marah, lalu dia berkata, “Hei Reva, berani sekali kau!” “Beraninya kau menghina aku di depan keluarga Yu. Ini berarti kau telah menghina seluruh keluarga Yu aku!” “Pengawal, tampar dia!” Ryo pernah di hajar oleh Reva sebelumnya sehingga dia masih menyimpan dendam itu. Dan sekarang kesempatan itu telah datang jadi dia ingin menampar kembali wajah Reva. Lebih dari selusin anggota keluarga Yu bergegas menghampiri dan mengepung Reva di ruang tengah tersebut. Lalu Reva mencibir, “Apa?” “Belum juga dimulai persidangannya sudah ingin bertarung?” “Apakah keluarga Yu begitu tidak berpedoman pada keadilan?” Ryo lalu berkata dengan keras, “Aku memukulmu karena kau telah menghina keluarga Yu kami!” “Sedangkan masalah persidanganmu itu akan dilakukan nanti!” Kemudian dengan nada dingin Reva berkata, “Hanya karena aku telah menghina keluarga Yu kalian lalu kau ingin menampar aku?” “Lalu bagaimana dengan saat kau menghina istriku barusan, apakah aku juga harus menamparmu?” Ryo terdiam sejenak kemudian dengan marah dia berkata, “Disini adalah rumah keluarga Yu aku…” Lalu Reva menjawab dengan dingin, “Jadi kenapa memang?” “Kebenaran dunia itu dimana – mana sama saja!” “Apakah karena di rumah keluarga Yu kalian jadi kau merasa lebih hebat dari yang lain?” “Jika sesuai dengan ucapanmu itu, berarti orang – orang yang datang kesini bukankah statusnya lebih rendah satu level daripadamu?” “Hehe, kesepuluh penatua dari sepuluh keluarga terpandang ada disini malam ini. Kau tidak mau membahas masalah kebenaran dan keadilan denganku disini tetapi malah sengaja menggunakan peraturan keluarga Yu untuk mengintimidasi orang?” “Apakah kau benar – benar merasa bahwa kesepuluh keluarga terpandang itu sama sekali tidak berpedoman pada kebenaran dan keadilan?”

Previous Chapter

Next Chapter

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat