Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 323

Bab 323

Nan membuka matanya dun saat melihat Reva dia menangis

Reva buru – buru ingin menghiburnya tetapi bersamaan dengan itu Wlina bergegas dan berkata, “Na Nana, sudah tidak ada apa-apa, sudah tidak ada apa – apa.”

“Jangull takut.mama ada di sini!”

na bir saja meraih tangan vara tetapi Nara langsung mendorongnya pergi seperti baru saja melihat hantu dan berteraiak. “Kau… kau pergi. kau pergi, jangan dekati aku…”

Alina langsung panik, “Nana, ada apa denganmu?”

“Ini aku, aku mama-mu!”

Lxel juga mendekat dengan cepat. Nam, kau tak perlu takut, papa dan mama ada di sini!”

Nira berterak lagi scolalı dia sedang ketakutan.

Reva buru-buru menarik kura ke belakang badannya dan berkata dengan marah. Kalian jangan mengganggu Vara dulu untuk sementara ini.”

* Energi nurni dan darahnya baru stabil kembali, emosi psikologisnya belum sepenuhnya stabil schuingga dia tidak tahan dengan gangguan apapun!”

Vlina dengan panik berkata, “Siapa yang mengganggunya

“Aku.. aku kan sedang berbican baik – buk dengannya…

Roya incliriknya sebentar dan berkata dengan suara dingin. “Perjuan semalam di atur oleh kalian dan gari – gara kalian sehingga Nannicujadi seperti ini churung

“Menurutmu apakah Nara tidak akan merasa terginggu saat melihatmu sekarang?

Wajah Axel dan Alina langsung berubah menjadi pucat. “Reval 1pmaksudmu?”

“Apakah kau mencoba untuk menyalahkan kami semua?”

“Reva, kau jangan keterlaluan!”

“Alasan mengapa kami mengundang Dion untuk makan malam itu kan gini – yara kuu yung telah menyinggungnya kami sedang membantu kau untuk menebusnya.”

“Selain itu, alasan Nara meminum segelasinggur itu kan karena dia ingin membantumu menyelesaikan urusanmu dengan keluargit Kegitta”

“Pokoknya semua ini gara – gara kau dan sekarang beraninya kau menyalahkan kami?”

Hana juga menggerakkan giginya dan berkata, “Reva, kau tidak perlu pura-pura menjadi orang baik di sini,”

*** Jika kau tidak mencari masalah di mana-mana, apakah mungkin keluarga Shu kita akan sampai seperti ini?”

“Kau tahu tidak sudah berapa banyak penderitaan yang dialami kakakku hanya demi membela dan membantumu?”

“Dan kau masih berani menyalahkan kami sekarang?”

*Reva, kau masih punya hati atau tidak?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat