Bab 349
Reva: “Jadi kenapa? Hanya kumpulan sampah seperti ini saja masih dikatakan pertemuan pertukaran medis? Ciihh!”
Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang langsung mengumpal.
“Berani sekali kau!”
“Kau yang hanya seorang petugas pembersih RS saja punya hak apa untuk menghina kami?”
“Kau ini benar-benar sampah, sampah tak berguna, sampah sosial!”
“Memalukan sckali untuk berdiri bersama dengan orang seperti itu.”
“Apakah dokter Tanaka sudah gila? Mengapa dia mencari orang seperti itu untuk datang ke pertemuan pertukaran medis ini?”
Devi juga merasa sangat kesal. Dia berjalan ke sisi Reva dan berkata, “Reva, aku sarankan lebih baik kau jaga lidahmu yang lincah itu!”
“Kau jangan mengira di belakangmu ada perusahaan farmasi Shu jadi kau bisa seenaknya melanggar peraturan di sini!”
“Yang datang ke sini adalah tokoh-tokoh besar di bidang medis dari berbagai provinsi.”
“Jika kau berani menyinggung mereka, huffi, aku yakin mereka bisa membuat perusahaan farmasi Shu mu bangkrut dengan cepat!”
“Masih belum terlambat bagimu untuk berlutut dan meminta maal. Nantinya jika kau benar benar mengacaukan pertemuan pertukaran medis ini maka kau benar- benar tidak akan memiliki kesempatan untuk meminta maaf lagi sepanjang hidupmu!”
Dan pada saat ini tiba-tiba terdengar keributan di luar,
Seseorang berseru, “Sudah datang, sudah datang! Dokicr Halc sudah tiba di sini!”
Seinua orang langsung bersemangat dan berlari untuk menemui dokter Halc.
Wajah Devi tampak begitu jelek.
Dokter Hale sudah datang dan masalah penghinaan terhadap keponakannya belum di selesaikan. Lalu bagaimana dia harus menghadapinya sekarang?
Dan orang – orang yang ada di sekitar tempat kejadian juga memandang Reva dengan tatapan mengejek
Dokter Hale sudah datang, bisa dipastikan Reva pasti akan mampus!
Bahkan jika dokter Tanaka membelanya juga apa gunanya?
Dokter Tanaka sama sekali tak bisa dibandingkan dengan dokter Hale!
Dokter Hale yang di kelilingi oleh semua orang masuk dari luar pintu.
Semua orang tampak begitu bersemangat dan menyambutnya dengan penuh kehangatan, “Dokter Hale, apa kabar!”
“Kami yang dari generasi muda mengucapkan salam kepada dokter Hale!”
“Aku benar-benar tidak menyangka bahwa aku akan cukup beruntung bisa bertemu dengan dokter Hale hari ini. Aku sudah merasa sangat puas dalam seumur hidupku!”
Semua orang hanya bisa menyapa tetapi tidak seorangpun yang bisa mendekat sampai ke depan dokter Hale. Bagaimanapun juga kesenjangannya terlalu besar.
Si pria berkacamata itu berjalan di depan semua orang lalu membungkuk dan berkata, “Halo, paman Hale.”
“Papaku Jeffrey Santoso, ijinkan aku menyapa paman Hale atas namanya!”
Dokter Hale berhenti sebentar dan berkata, “Ooh kau putranya Jeffrey, bagaimana kabar papamu?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat