Bab 389
Kemudian, Axel meminta Alina untuk membersihkan meja makan dan mengatakan mereka akan merayakannya.
Reva ingin membantu di dapur tetapi langsung dicegah oleh Axel.
“Kau adalah pahlawan yang hebat hari ini, bagaimana bisa membiarkan kau yang memasak?
“Mama-mu dan aku juga sudah lama tidak memasak.”
“Hari ini kau duduk dan istirahat saja. Mama-mu dan aku akan memamerkan keahlian kami!” ujar Axel sambil tersenyum ramah.
Beberapa orang yang ada di rumah itu juga tampak bingung.
Setelah masuk ke dapur, Alina segera menutup pintunya dan mengeluh, “Suamiku, apa sih yang kau lakukan itu?”
“Kau meminta aku memasak untuk gembel itu? Memangnya dia pantas menerimanya?”
“Dan kau juga meminta Hana untuk mengucapkan terima kasih kepadanya? Apa sih yang kau pikirkan?”
“Masalah ini kan memang kesalahannya. Kalau dia tidak menyinggung keluarga Regatta, bagaimana mungkin Hana bisa melakukan hal seperti itu?”
Axel melambaikan tangannya dan berbisik, “Kalian wanita itu hanya rambutnya saja yang panjang tetapi akalnya pendek.”
“Memangnya kau tidak tahu bahwa Reva telah memenangkan pertandingan itu. Apa konsepnya dari hal ini?”
“Kali ini dia ikut berpartisipasi dalam pertandingan itu dengan dana ratusan milyar dolar US.”
“Kota Carson bisa memenangkan dan menduduki peringkat utama. Apa kau tahu berapa banyak uang yang bisa kau dapatkan kembali?”
Mata Alina langsung melebar, “Kalau kau tidak bilang aku benar-benar sudah melupakannya.”
“Jangan – jangan sekarang Reva memiliki banyak uang di dirinya!”
“Aku mengerti, aku mengerti.”
“Suamiku, kau memang lebih pintar dan berpandangan jauh.”
Axel tersenyum, “Makanya tadi aku bilang.”
“Hana ini terlalu bodoh, dia tidak paham.”
“Untuk apa dia melawan Reva sekarang?”
“Nanti kau suruh dia minia 2 milyar kepada Reva agar bisa digunakannya untuk mendirikan sebuah perusahaan. Setelah itu hidupnya juga akan nyaman dan tenang.”
“Dia itu terlalu keras kepala, suruh mengucapkan terima kasih saja tidak mau.”
“Haihh, aku bilang yah anak ini benar-benar sudah terlalu dimanjakan olehmu!”
Alina tampak canggung, “Aku tidak berpikir sampai kesana tadi!”
“Bagaimana kalau aku pergi memberitahu Hana dan memintanya untuk mengucapkan terima kasih kepada Reva secara baik – baik?”
Axel mengibaskan tanganya. “Sudahlah, lupakan saja.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat