Menantu Dewa Obat
Bab 508
Hana membuka mulutnya tetapi dia juga tidak bisa mengatakan apa – apa.
Apa yang dikatakan oleh petugas perbaikan itu memang benar. Kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia sudah pasti tidak termasuk dalam garansi.
Dengan cemas Alina berkata, “Lalu… lalu harus bagaimana sekarang?”
Petugas perbaikan itu mengangkat bahunya. “Untuk sementara tempat tidur ini juga tidak bisa diperbaiki.”
“Aku bisa menghitung perkiraan kerugiannya lalu dilaporkan ke pabrik untuk memesan sparepartnya.”
“Tetapi biayanya harus kalian sendiri yang tanggung.”
“Dan juga kalian harus membayar biayanya di muka dulu, setelah itu baru bisa dipesan sparepartnya.”
Alina: “Apa… apa benar ini seharga 500.000 dolar?”
Petugas perbaikan: “Secara garis besar perkiraan biayanya adalah 500.000 dolar tetapi tidak menutup kemungkinan bisa lebih tinggi juga.”
Alina langsung panik, “Bagaimana… bagaimana ini?”
“Siapa yang barusan membongkarnya?”
“Hiro, cepat kau suruh mereka kembali dan bayar biaya perbaikannya!”
Hiro tampak tidak enak hati. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan tak bisa mengatakan apa – apa.
Dengan cemas Alina berkata, “Mengapa kau diam saja?”
“Hana, cepat kau panggil orang – orang itu untuk kembali!”
Hana juga melakukan hal yang sama. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan diam – diam.
Nara yang sudah merasa tidak tahan lagi lalu dengan marah berkata, “Ma, kau tak perlu mengejarnya lagi.”
“Barusan mereka berdua yang memberitahukan kepada orang — orang itu bahwa apapun yang terjadi mereka akan bertanggung jawab!”
“Jadi, sekarang mereka yang harus bertanggung jawab atas biaya perbaikan
ini!”
Alina langsung tercengang. “Aah? Yang benar?”
“Hana, bagaimana… bagaimana kau bisa mengatakannya seperti ini kepada mereka?”
“Biaya… biaya perbaikan ini mau 500.000 dolar. Apa… apa kau bisa membayarnya?”
Wajah Hana memerah dan tiba – tiba berkata, “Nara, kau jangan sembarangan berbicara disini.”
“Kapan aku bilang bahwa aku yang akan bertanggung jawab?”
Secara refleks Nara langsung tertegun sejenak. Dia sama sekali tidak menyangka, bahwa Hana akan langsung menyangkal apa yang barusan dia ucapkan tadi.
Dan pada saat ini Reva mengeluarkan ponselnya lalu berkata dengan lembut, “Untung saja aku merekamnya saat kau berbicara tadi.”
“Hana, apa kau ingin mendengar ucapan yang kau katakan sendiri tadi?”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat