Menantu Dewa Obat
Bab 561
Hana membungkuk dan meudengus dingin, “Pa, kak Nara bukan gila. Apa kau masih udak mengerti?”
“Sekarang dia benar–benar telah ditipu habis – habisan oleh orang bermarga Lee ini!”
“Dia percaya dengan apapun yang dikatakan orang yang bermarga Lee ini. Dia sama sekali tidak percaya dengan apapun yang kita katakan.”
“Apapun yang diminta oleh si marga Lee ini dia pasti akan melakukannya.”
“Nantinya bukan hanya menempatkan beberapa orang di dalam perusahaan aja tetapi aku rasa, cepat atau lambat perusahaan ini akan berubah menjadi perusahaan milik keluarga Lee!”
“Dan pada saat itu, tidak ada lagi yang tersisa untuk keluarga kita!”
Dan pada saat ini, Nara yang baru pulang mendorong pintu dan masuk sambil mengernyitkan keningnya.
“Apanya yang tidak tersisa untuk keluarga kita?”
Hana mendengus dingin, “Ooh, kakakku sudah pulang!”
“Oke, anggap saja aku tidak mengatakan apa – apa.”
“Kalau tidak, nanti pasti ada orang yang bilang bahwa aku menjelek – jelekan seseorang di belakangnya lagi.”
Nara mengerutkan keningnya dan saat melihat situasi di ruangan itu kemudian dengan ekspresi serius dia berkata, “Kalian mau apalagi?”
Dengan marah Axel berkata, “Nara, kebetulan sekali kau sudah pulang.”
“Aku mau tanya kepadamu, apa kau telah menyetujui teman Reva yang akan menjadi manajer umum di perusahaan bahan obat itu?”
Nara mengangguk, “Ya, kenapa?”
Axel merasa sangat marah sekali. Dia langsung menggebrak meja dan berkata, “Nara, apa maksudmu sebenarnya?”
Nara menatapnya dengan heran dan bertanya, “Pa, ada apa? Kenapa kau begitu marah?”
About
Alima: “Menurutmu kenapa?”
“Dulu wakal kami bekerja di perusahaan badan obat selama beberapa hari, kalian sudah mengusir kami.”
“Sekarang setelah teman Reva menjadi CEOnya kemudian temannya yang lain diangkat lagi menjadi manajer umum perusahaan itu.”
“Schurang seluruh isi perusahaan bahan obat itu semuanya adalah antck – antek Keva.”
“Nara, apa.. pa kau tahu siapa keluarga dan siapa orang luar?”
“Kami ini orang tua kandungmu sendiri dan Hana adalah adik kandungmu, tetapi tak satupun dari kami yang bisa mendapatkan posisi di perusahaan bahan obat.”
Comments
The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat