Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 598

Menantu Dewa Obat

Bab 598

“Bagaimana… bagaimana bisa terjadi hal seperti ini?”

“Uangnya ini benar–benar kembali lagi ke perusahaan konstruksi?”

“Apa kau tidak tahu akan hal ini?”

Axel menegur Hiro dengan marah.

Hiro juga tampak bingung. “Pa, aku…. Aku juga tidak tahu.”

“Saat aku memeriksa rekeningnya waktu itu, di dalam rekening perusahaan itu hanya ada beberapa juta saja.”

Dengan marah Axel berkata, “Kapan terakhir kali kau memeriksanya?”

“Setelah mentransfer 3 milyar itu apa kau masih ada memeriksa lagi rekening perusahaannya?”

Hiro langsung membeku.

Sejak dia mentransferkan uang 3 milyar itu kepada tuan muda Permana, dia hanya memfokuskan pikirannya ke pembangunan area villa itu. Dia sama sekali tidak peduli lagi dengan perusahaan konstruksi.

Apalagi setelah melihat rekening perusahaan konstruksi yang sama sekali tidak ada isinya, jadi dia tidak lagi merasa tertarik untuk melihat kembali rekening perusahaan itu.

59%

Setelah itu, pada dasarnya dia sama sekali tidak memeriksa lagi rekening perusahaan konstruksi sehingga tentu saja dia tidak tahu apa yang terjadi dengan perusahaan konstruksinya.

Saat mendengar apa yang dikatakan oleh Reva barusan, Hiro baru sadar apa yang telah dia lewatkan.

Pada saat ini, Hiro sudah hampir mau muntah darah.

Kalau saja dia tahu lebih awal bahwa uangnya sudah dikembalikan ke perusahaan konstruksi maka dia juga tak perlu begitu panik.

Dan sekarang apa yang terjadi? Perusahaan konstruksi ini malah telah sepenuhnya menjadi milik Reva dan mereka tak mungkin bisa memintanya kembali lagi.

Selain itu, masalah ini juga belum bisa membuat Reva dijebloskan ke penjara. Ini adalah hal yang paling mengecewakannya.

Di sisi lain, Tommy juga merasa sangat panik.

Tadinya dia mengira bahwa Reva pasti tidak akan dapat mengumpulkan 3 milyar dolar hanya dalam waktu satu hari. Jadi dia sengaja meminta Reva untuk melunasi hutang itu hari ini juga.

Sekarang sepertinya masalah 3 milyar ini terlalu mudah bagi Reva.

Kalau uangnya bisa dilunasi maka habislah dia sudah!

Bagaimana caranya dia bisa menanggung biaya ganti rugi sebanyak 300 juta dolar itu?

Setelah terjadi keheningan beberapa saat, diam–diam Tommy melangkah mundur secara perlahan–lahan. Dia ingin kabur dari sini saat tak ada yang memperhatikannya.

Namun, baru saja dia mundur dua langkah tiba–tiba dia sudah diberhentikan oleh si tua Geni.

“Si tua Shu, jangan buru–buru pergi dulu.”

“Bukannya tadi kau meminta seseorang untuk melunasi hutangnya?”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat