Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 613

Bab 613

Semua orang menatap kosong pada ikan hidup itu. Mereka tidak mengerti apa hubungannya penyakit mereka dengan ikan ini?

Dokter Hale mendekat dan melihat ikan itu. Dengan penasaran dia bertanya, “Tuan Lee, ada masalah apa dengan ikan ini?”

Reva terkekeh, “Pak Hendra, apakah belakangan ini orang – orang di desamu suka memancing di danau ini?”

Hendra tampak sedikit malu.

Awalnya memang hanya sebuah mata air di gunung dan ada ikan di dalamnya. Tetapi karena jumlahnya yang terlalu sedikit, tidak ada orang yang mempedulikannya.

Kemudian, saat area villa ini mulai dikembangkan, mata air itu digali dan diubah menjadi danau yang besar. Tuan muda Permana juga menabur banyak bibit ikan di dalamnya kemudian ikan – ikan itu dengan cepat tumbuh besar.

Ditambah lagi tidak ada orang yang mengawasi tempat ini sehingga para penduduk desa sering datang untuk memancing kemudian hasil tangkapannya dibawa pulang untuk di masak.”

“Tuan Lee, kami... kami memancing disini hanya untuk di makan sendiri.”

“Tetapi ikan disini sepertinya baik – baik saja.”

“Dulu kami sering memakan ikan jenis ini!” jawab Hendra.

Reva: “Kalian bisa memakan ikan jenis ini yang ada di tempat lain.”

“Tetapi kalau kalian memakan ikan yang ada di danau ini, itu akan menjadi masalah.”

Hendra terkejut. “Mengapa?”

Reva terkekeh. Tiba – tiba dia mengulurkan tangannya dan menekan perut Hendra.

Lalu Hendra merasa seolah – olah air sungai memutar balik di perutnya lalu sembari menuruti gejolak aimya, dia kemudian membuka mulutnya dan memuntahkan genangan air.

“Coba kau lihat apa ini!” ujar Reva dengan suara rendah.

Hendra melihat ke muntahannya dan mendapati ada benda kecil seperti lintah yang sedang bergerak – gerak dengan putus asa.

Hendra tampak begitu ketakutan sehingga wajahnya memucat. “Ini... mengapa bisa seperti ini?”

“Bagaimana bisa ada mahluk hidup seperti itu di dalam perutku?”

Mata dokter Hale membelalak lebar dan berseru, “Tuan Lee, ini... apa mungkin ada seseorang yang menebar serangga beracun?”

“Apa ini adalah sejenis cacing beracun?”

Reva mengangguk. “Ini sejenis cacing beracun ictapi ini bukan cacing beracun biasa. Ini adalah Serangga liar yang beracun.”

“Sebenarnya, serangga liar yang beracun ini bisa dianggap sebagai parasit yang paling tahan banung

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat