Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 832

Bab 832

“Ma, ada apa?”

“Tante ketiga, apa.. apa kau baik–baik saja?” Nara bertanya dengan cemas.

Begitu melihat Nara, Anissa langsung mulai menangis lagi dengan airmata yang mengalir tanpa henti.

Alina juga meneteskan air matanya: “Nara, kali ini, apapun yang terjadi kau harus membantu tante ketigamu…”

Kalimat ini lagi!

Nara merasa telinganya seperti sudah mau kapalan saja!

“Ma, mereka… mereka kenapa lagi?” tanya Nara dengan marah.

Setelah keluarga ini pulang dari luar negeri, selalu saja membuat masalah dengan tanpa henti. Ada apa sebenarnya?

Apa mereka juga memiliki begitu banyak masalah saat tinggal di luar negeri selama bertahun–tahun?

Alina berkata, “Nara, kau janji dulu dengan tante ketigamu, setelah itu aku akan memberitahumu apa yang terjadi!”

Nara langsung menggelengkan kepalanya: “Ma, kalau kau tidak mau mengatakannya juga tidak apa–apa.”

“Aku sedang tidak punya minat untuk mengobrol dengan kalian disini!”

Setelah Nara selesai berbicara lalu dia langsung menyeret Reva untuk naik ke atas.

Alina menjadi panik: “Kau… kau jangan kabur!”

“Aku sedang berbicara denganmu. Kenapa anak ini menjadi seperti ini?”

“Kemarilah kau…”

Nara langsung berkata, “Ma, kalau ada sesuatu yang ingin kau katakan langsung katakan saja.”

“Apa maksudmu dengan memintaku untuk berjanji dulu? Apa kalian pikir aku ini bodoh?”

“Masalahnya saja aku tidak tahu lalu kau mau aku berjanji apa?”

Alina berkata dengan panik, “Dia kan tante ketigamu…..

Dengan marah Nara berkata, “Justru karena dia adalah tante ketigaku makanya aku tanya kepadamu tentang masalahnya.”

“Kalau orang lain, berbicara dengannya pun aku tak mau!”

Alina langsung tercekat hingga tak bisa berbicara. Dengan tak berdaya dia menarik lengan Anissa dan berkata, “Nissa, bagai… bagaimana kalau kau bicarakan dengan Nara…”

Anissa masih terisak. Dia menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan apapun.

Alina tampak tak berdaya: “Nissa, kalau kau tidak berbicara lantas bagaimana Nara bisa membantumu?”

“Atau.. atau bagaimana kalau Spencer, kau.. kau saja yang bicara.”

Air muka Spencer tampak sangat jelek. Dia menggetakkan giginya dan langsung berkata, “Vivi, kau saja yang mengatakannya!”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat