Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 833

Bab 833

Anya adalah CEO cantik dan terkemuka di kota Carson. Dulunya dia adalah wanita tercantik di kota Carson. Ada banyak orang yang ingin bertemu dengannya.

Dan karena itulah tingkat keamanan PT Smith menjadi lebih ketat.

Jadi orang biasa tidak akan mungkin bisa menerobos masuk ke dalam PT Smith.

Sekalipun memiliki hubungan bisnis dengan PT Smith, tetap saja harus mendaftar dulu ke satpam dan setelah itu baru diantarkan ke resepsionisnya.

Biasanya, Anya tidak akan bertemu kliennya dengan sembarangan. Bahkan ada beberapa klien yang sangat penting pun hanya ditangani oleh bawahannya.

Kecuali orang–orang itu adalah teman Anya sendiri atau beberapa orang yang sangat penting, dia baru bersedia bertemu dengan mereka.

Vivi berkata bahwa Jayden sudah bertemu dengan Anya. Jadi secara otomatis pasti ada yang tak beres disini.

Dengan status dan identitas apa Jayden bisa bertemu dengan Anya?

Alina mengibaskan tangannya, “Aduhh, Nara, untuk apa kau mempedulikan masalah sepele seperti ini?”

“Sekarang yang paling penting adalah adik sepupumu sudah ditangkap dan kontrak kerjasama paman ketigamu juga lenyap.”

“Ba bagaimana ini?”

Lalu dengan marah Nara berkata, “Ma, kau jangan tanya bagaimana terus kepada aku. Setidaknya aku harus tahu apa yang sedang terjadi disini.”

Dengan terburu–buru Alina berkata, “Bukannya barusan Vivi sudah mengatakannya bahwa Anya meremehkan keluarga kita…”

Nara langsung menyela ucapannya: “Apa direktur Anya orangnya seperti itu?”

“Ma, apa kau berani mengatakannya secara langsung di depan direktur Anya?”

“Apa kau tahu apa yang terjadi dengan orang yang menebar fitnah?”

Alina tertegun sejenak. Sebenarnya dia sangat jelas dengan apa yang terjadi dalam masalah ini.

Mata Nara yang cantik melebar dan menatap lurus ke Vivi, “Vivi, ceritakan yang sebenarnya, apa yang telah terjadi?”

Dengan suara rendah Vivi berkata, “Ba… barusan aku sudah bilang

Nara langsung menggebrak mejanya: “Kalau kau tidak mau mengatakannya, aku juga tidak akan peduli.”

“Reva, ayo kita pergi!”

“Kita juga tidak perlu tinggal di rumah ini lagi. Biarkan saja mereka semua!”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat