Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 847

Bab 847

Para satpam langsung mengepung mereka dan mengerumuni sekelompok pemuda ini dan menghajar mereka dengan kejam.

Seorang wanita yang berada di belakang dengan tidak sabar dan marah lalu berkata, “Heii, apa yang sedang kalian lakukan?”

“Apa urusanmu mengurusi masalah sepasang suami istri itu?”

Yang lainnya juga ikut berbicara: “Ya, ini masalah pribadi mereka sendiri. Apa kau bisa mengurusinya?”

“Kenapa, apa karena si lelaki tua itu kaya jadi kalian ingin membantunya?”

“Apa–apaan ini?“

“Toko seperti ini, mati pun aku tidak akan mau datang lagi. Benar–benar sampah!”

Manajer itu sangat marah. Dia langsung menampar wanita itu dan memaki, “Dasar jalang, tutup mulutmu!”

Wanita itu tertegun sejenak lalu dengan geram dia maju dan memaki sang manajer. “Beraninya kau menamparku, aku akan bertarung denganmu!”

Beberapa teman wanita itu juga ikut berdatangan dan siap bertengkar dengan sang manajer.

Pada saat ini, tampak sekelompok satpam lagi yang bergegas masuk dari luar dan menahan mereka semua.

Wanita itu tampak geram dan kesal sekali, “Kenapa, apa kau pikir jumlah kalian lebih banyak?”

“Aku tak percaya, memangnya di dunia ini sudah tidak ada hukum dan aturan lagi!”

“Panggil polisi, cepat telepon polisinya!”

Semua orang yang berada disekitar mereka, masing–masing langsung mengeluarkan ponselnya untuk memotret dan sebagian juga ada yang langsung menyebarkan berita ini.

Sang manajer itu langsung marah dan memaki, “Panggil polisi?”

“Oke, kau lapor saja. Kebetulan aku juga tidak perlu menelepon lagi!”

“Apa kau tahu bahwa nona Devi ini adalah cucuk dari dokter Tanaka?”

“Mereka adalah pelanggan tetap toko kami dan mereka sangat akrab dengan bos kami. Nona Devi juga masih memanggil bos kami dengan sebutan tante.”

“Sedangkan kalian langsung percaya saja dengan ucapan sekelompok bajingan sampah yang masuk ke restoran ini tentang penyergapan selingkuh?”

“Dan kalian masih berani membela dia?”

“Hmm, sekarang aku malah jadi curiga kalau kalian masih satu komplotan dengan orang–orang ini.”

“Pasti merupakan komplotan pedagang manusia yang khusus menculik dan menjual wanita!”

Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang di sekitar langsung terkejut dan tercengang.

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat