Login via

Menantu Dewa Obat novel Chapter 98

Bab 98

Dokter Akio mengangguk: “Eric sudah baik-baik saja.”

Brad menghela nafas lega tetapi nyonya Mont terlihat sangat kesal: “Hanya dalam waktu lima menit untuk mendapatkan 300 juta dolar?”

“Reva, kau benar- benar tak punya hati nurani jika kau menggunakan uang ini!”

“Suamiku, jangan beri dia terlalu banyak. Menurutku, seratus ribu dolar juga sudah cukup!”

“Diam!” Brad memakinya dengan marah: “Karena tuan Lec telah menyelamatkan putraku maka kita juga harus menepati janji sesuai perjanjian dengan tuan Lee tadi.”

“Brad tidak pernah menyesali apapun yang telah dia janjikan seumur hidupnya!”

Reva tersenyum: “Tenang, aku juga tidak pernah menyesal dengan janji yang telah kuberikan kepada orang lain.”

“Brad Mont, menyelamatkan putramu adalah perkara sepele tetapi menyelamatkanmu ada tantangan besar untukku!”

“Aku?” tanya Brad dengan terkejut: “Tuan Lee, mengapa kau ingin menyelamatkan aku yang tidak sakit dan tidak bermasalah?”

“Tidak sakit dan tidak bermasalah?” Reva mencibir: “Tarik pakaianmu.”

Brad menarik bajunya dengan ragu kemudian memperlihatkan perutnya.

Tiba – tiba Reva menjulurkan tangannya dan langsung menotok tujuh titik akupuntur di badan Brad.

Seketika wajah Brad memerah dan bahkan menjadi sulit bernapas.

“Apa yang kau lakukan!” seru nyonya Mont dengan cemas.

Reva berkata dengan dingin, ” Coba kau lihat apa yang ada di perutnya!”

Semua orang saling memandang dan melihat perut Brad perlahan menyusut.

Di atas kulit perutnya terlihat seperti ada garis wajah yang muncul sedikit demi sedikit.

Garis wajah itu menjadi semakin jelas dan semakin nyata. Yang pada akhirnya benar-benar menampakkan sebuah wajah.

Dengan hidung, mata dan mulut yang sangat jelas. Dan itu terlihat sangat menakutkan.

“Apa..apa ini?” jerit nyonya Mont.

Semua orang yang berada disitu tampak tercengang. Siapa yang pernah melihat situasi seperti itu sebelumnya?

Dokier Hale mendekati dan berseru: “Jangan.. jangan-jangan ini adalah luka wajah manusia yang disebutkan dalam legenda?”

“Luka wajah manusia?” Ekspresi dokter Akio tampak berubah: “Bukankah ini hanyalah sebuah rumor? Apakah benar ada hal seperti itu?”

Dokter Hale mengangguk: “Guruku pernah mengatakan kepadaku sebelumnya bahwa memang ada penyakit aneh seperti itu.”

Comments

The readers' comments on the novel: Menantu Dewa Obat