“Bab 292
“Aku masih ada urusan!“.
“Temani aku 10 menit, 5 menit, 3 menit. 3 menit saja, bagaimana? Aku mohon.”
“Baiklah, 3 menit saja.”
Saat Daniel berkata, pintu ruangan terbuka
Tracy terburu–buru mendorong Victor, namun sudah terlambat.
Scluruh orang yang berada di depan pintu terkejut melihat Tracy dan Victor yang berada di dalam ruangan!
Saat ini, Tracy duduk di sofa dengan pakaian terbuka, sedangkan Victor memegangi kedua sandaran tangan sofa,tubuhnya membentuk seperti busur menyelimuti Tracy.
Postur‘ ini, gerakan ini, sungguh ambigu!
Terlebih lagi saat pintu terbuka, hembusan angin bertiup masuk, rok Tracy terangkat, memperlihatkan seluruh pahanya.
Dan bagian atas buah dadanya terlihat dengan jelas.
Dalam sekejap, suasana scolah membeku seperti es..
Tracy bisa merasakan aura membunul di dalam mata Daniel, scolah puluhan ribu pasukan akan menyerangnya. Jantungnya hampir meledak, ia terburu–buru merapikan roknya... “Aduh, aku tidak tahu kalian ada di sini, maaf aku mengganggu, kalian lanjutkan, lanjutkan!”
Di saat kritis seperti ini, Linda berbicara seperti itu. Seperti sentuhan terakhir yang dalam sekejap membakar kembali suasana. Api di mata Daniel scolah akan menyembur keluar.
eluar, jangan panggul mereka bcrdual
Linda tertawa terkikik sambil menarik tangan Daniel.
Daniel dengan dingin melepaskan tangan Linda, lalu berjalan masuk
Tracy merasa seperti ada seckor binatang buas yang akan memangsa manusia, ia berjalan menghampirinya. Tracy buru–buru berdiri dari sofa, namun sepatu hak tingginya patah, ia hampir terjatuh
“Hati–hati!” Victor langsung menahannya..
Tau
Irkus menarik tangannya mundur selangkah lalu dengan terbala bala menjelan
“Jangan salah paham, aku dan Tracy hanya mengobrol di sini”
“Lepaskan dia!”
Victor mengulurkan tangan hendak mendorong Daniel, 110mun Daniel meninjunya hingga ia jatuh ke lantai.
“Aaaa! Victor...”
Tracy berteriak terkejut, ia bermaksud menolong Victor, namun Danicl menggenggam crat pergelangan tangannya, kekuatan genggaman seperti ini hampir meremukkan tulangnya mnenjadi berkeping–keping.
“Lepaskan aku!” Tracy melawan dengan marah.
Victor terjatuh ke lantai, darah segar mulai mengalir keluar dari hidungnya....
Linda dan Winnic terkcjur, kedua orang itu berdiri di samping dengan wajah pucat, tidak berani berjalan keluar.
Ryan yang menunggu di pintu masuk, buru–buru berjalan masuk dan menutup pintu.
“Danic), apa kamu sudah gila?” Tracy berteriak dengan marah, “Jika ada masalah, selesaikan denganku, kenapa harus memukulnya???”
“Kamu sakit hati?” Danicl menarik Tracy ke depannya, menggertakkan giginya sambil bertanya, “Apa yang kamu janjikan padaku? Hah?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar