Bab 293
“Aku...”
“Presdir Daniel jangan marah.” Ryan berbisik, “Malam ini banyak tamu kehormatan hadir, termasuk keluarga Victor, aku takut jika kalian berbuat kekacauan, itu akan berdampak buruk.”
“Betul, betul, jangan inembuat kekacauan.” Linda tergesa–gesa membujuk, “Hanya demi scorang wanita, sangat tidak berarti!”
Perkataan ini menyentuh Daniel
Daniel mendorong Tracy ke atas sofa, dalam sekejap raut wajahnya kembali tenang: “Tuan muda Victor benar–benar lemah, satu tinjuan saja sudah terjatuh, masih berani berebut wanita denganku?”
Victor bangkit dari lantai, ia menyeka darah yang ada di wajahnya, dengan gigi terkatup berjalan mendekati Danicl, ia mengepalkan langan ingin meninju Daniel.
Mata Daniel terbuka lebar, sebuah tendangan mengarah padanya...
Tepat pada saat ini, ‘Tracy bergegas maju secepat kilat, melindungi Vicior:
Tendangan kaki Daniel tepat mengenai tubuh Tracy.
“Brak!” Tracy terjatuh di pelukan Victor, mereka sama–sama terjatuh ke lantai...
Tracy merasa pinggangnya seperti akan patah, ia berbaring di atas tubuh Victor, gemetar kesakitan.
Daniel terkejut, ia tercengang menatap Tracy.
la tidak menyangka, Tracy tidak memcdulikan keselamatannya dan berlari melindungi Victor...
Apa keselamatan Victor lebih penting daripada hidupnya?
la mengepalkan tangannya, ujung jarinya hampir melukai telapak tangannya.
“Tracy...” Victor terburu–buru memeluknya, tangannya gemetar, “Kenapa kamu begitu bodoh ...”
“Aku tidak apa–apa.” Tracy kesakitan hingga wajahnya pucat, ia berkeringat dan menyunggingkan senyum kaku, “Kamu keluar dulu.”
“Tracy...”
“Keluar!” Tracy tidak bertenaga mendorongnya,
“Tuan muda Victor, biar saya mengantar anda keluar.” Ryan bergegas memapal Victor, ia berbisik meyakinkannya, “Nona Tracy baik–baik saja, semakin Anda menjauhi Nona Tracy, ia akan semakin aman.”
Perkataan ini meyakinkan Victor.
Tatapan mata itu penuh hawa dingin dan penuh leka–teki.
Tracy tidak berani menatapnya, ia menundukkan kepala, dengan gemctar dan ketakutan menjelaskan, “Aku dan Victor tidak ada hubungan apa–apa, dia hanya mengajakku mengobrol...”
Daniel mencubit dagunya, mengangkat wajahnya, tersenyum muram, “Kamu masih mencintainya, bahkan demi dia, kamu rela mengorbankan dirimu!”
“Aku hanya tidak ingin dia terlibat.” Tracy kesakitan hingga berkeringat terus–menerus, = keringatnya telah membasahi roknya, “Dia tidak bersalah...”
“Tidak bersalah sampai kamu melahirkan tiga anaknya? Tidak bersalah sampai kamu melindunginya?” Daniel scakan mendengar lelucon terlucu di seluruh dunia, “Kamu pikir aku. bodoh, ya? Hah?”
“Bukan.” Tracy panik, “Dia barusaın hanya.”
“Tutup mulutmu!” Daniel berkata sambil menggerakkan giginya, “Jangan menguji kesabaranku, jika tidak, aku takut aku tidak dapat mengendalikan diriku untuk...”
Ia mendekatinya, seperti dewa maut, ia memperingatkannya kata per kata, “Membunuhnya!”
Tracy membelalakan matanya tcrkejut. Saat ini, ia baru menyadari sifat posesif dan kecemburuan Daniel sangatlah menakutkan...
Menakutkan hingga dapat mencelakai Victor!
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar