Bab 89
“Gila, ya?” 200 milyar untuk sebuah kalung?” Beatrice terkesiap.
“Kenapa memangnya dengan 200 milyar? Suamiku punya uang.” Alice bersiap mengangkat papan nomornya.
“Cepat turunkan..” Frank bergegas menarik tangannya turun, “Kamu ingin mencelakai Stanley?”
“Pa, apa yang kamu lakukan…”
“Dengarkan papamu. Jangan asal bertindak.” tegur Beatrice.
Alice sangat dongkol, tapi ia terpaksa mematuhi perkataan mereka.
“Panggilan pertama 200 milyar, panggilan kedua 200 milyar…”
“Kamu sudah gila? 200 miliyar untuk sebuah kalung?” bisik Tracy. “Ini tidak terlalu berlebihan?” ujarnya kepada Daniel.
“Uang hanyalah sebuah angka.” Daniel ngotot.
“Tapi…”
“Panggilan terakhir 200 milyar, penawaran ditutup.” Pembawa acara mengetuk palu menutup penawaran.
Petugas wanita yang mengenakan gaun membawa kalung ruby dengan hati-hati, lalu turun dari panggung menyerahkannya kepada Daniel.
Daniel menerima kalung itu, kemudian memberikannya ke Tracy, “Untukmu!”
Tracy terkejut, kalung ruby seharga 200 milyar diberikan kepadanya?
Apa dia yakin?
Terjadi kegemparan langsung, beberapa keluarga mulai berdiskusi asal muasal Tracy, putri dari keluarga mana atau putri bangsawan mana yang dipilih oleh Daniel.
Sekarang kebanyakan orang tidak mengenal Tracy, hanya tiga orang yang mengenalnya.
Tapi tiga orang itu tidak berani bersuara, mereka menoleh kepala melihat Beatrice.
Mata Beatrice mengisyaratkan kode, menyuruh mereka membeberkan identitas asli
Tracy
Dua orang ragu-ragu tidak berani, sedangkan satu lagi adalah Lemi, istri Marshall yang merupakan kerabat jauh keluarga Tracy.
Saat di rumah Beatrice waktu itu, Marshall memberi Tracy pelajaran dan malah diserang balik oleh Tracy. Suami istri mengingat dendam itu hingga sekarang.
Sedangkan Tracy sudah berdiri di puncak hidupnya….
Acara yang diadakan Daniel biasanya tidak mengundang media. Dalam acara pun, ada aturan pelarangan memotret dan menyebarluaskannya. Jika tidak, malam ini pasti akan menjadi topik terpanas seluruh media di negara ini.
Tracy melihat kalung ruby seharga 200 milyar itu. Pikirannya kacau.
Kedua tangannya ia lipat di depan dada. Ia gugup hingga napasnya tidak teratur, jantungnya berdetak kencang…
“Mau tidak?” Daniel mengernyitkan kening, wajahnya menunjukkan ketidaksabaran. “Jika tidak mau, aku buang!”
Setelah mengatakan itu, ia sudah siap ingin membuang kalung ruby…
“Mau, mau, mau!”
Tracy dengan cepat merebut kalung itu. Karena pergerakannya sangat tergesa-gesa, ia tidak sengaja jatuh dalam pelukan Daniel.
Daniel tersenyum, berbisik di telinga Tracy menggodanya, “Ramah sekali-”
“Aku, aku tidak sengaja…..
Wajah Tracy memerah hingga ke telinganya. Suara kecil itu tenggelam dalam tepuk tangan keramaian.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar