Bab 90
“Ada yang ingin kubicarakan dengan Presdir Daniel, biarkan aku lewat!”
Suara itu merusak suasana romantis dan indah ini.
Tracy mendongakkan kepala dari dalam pelukan Daniel. Ia melihat sebuah wajah familiar
Bukankah ini Lemi, istri Marshall?
Dalam sekejap Tracy membeku. Kedua suami istri ini tidak berotak dan mudah dihasut orang lain. Kurasa ia mendapat perintah dari Beatrice untuk membeberkan identitasnya….
“Ada urusan apa, buat janji dulu dengan sekretaris.” Pengawal menghalangi Lemi dengan dingin, “Sekarang silakan pergi.”
“Aku bukan ingin berdiskusi bisnis dengan Presdir Daniel. Aku hanya ingin memberitahu sebuah rahasia kepadanya…” Lemi panik. Ia berteriak di tengah keramaian, “Presdir Daniel, Presdir Daniel, kamu telah diperdaya. Tracy bukanlah wanita baik. Dia banyak melakukan perbuatan buruk dan juga punya tiga…”
“Seret dia pergi.” perintah Daniel dengan dingin.
“Baik.” Pengawal langsung menutup mulut Lemi dan menyeretnya pergi.
“Uh, uh…
Lemi meronta ingin mengatakan sesuatu. Pengawal langsung membuatnya pingsan dan menyeretnya pergi bagai anjing.
Saat itu, semua orang membeku.
Mereka terperangah, menutup erat mulut dan tidak bersuara sedikit pun.
Marshall segera masuk ke dalam begitu mendengar suara dari dalam ruangan. Begitu melihat pemandangan di depannya, ia pun tercengang.
la baru saja ingin maju bertanya, tetapi langsung ditarik oleh Frank. “Lebih baik kamu berpura-pura tidak tahu. Jika tidak, ini akan melibatkan perusahanmu.”
“Tapi, istriku…”
Lelang kali ini adalah sebuah cincin berlian merah muda. Walaupun hanya 12 karat, tetapi berlian merah muda langka dan alami, serta teknik inlay di sekeliling cincinnya sangat menakjubkan.
Terlebih lagi cincin ini memiliki makna spesial. Cincin ini telah beredar dari tahun 99. Telah dipakai oleh tiga orang pemilik, setiap pemilik pasti memiliki kisah cinta yang indah!
Oleh karena itu, cincin ini melambangkan cinta yang indah. Cincin ini dinamakan detak jantung!
“Aku ingin ini.” Alice tidak menggerakkan kakinya begitu melihat cincin merah muda itu. Dia bergegas ke depan Stanley, “Stanley, belikan aku cincin itu” ungkapnya dengan manja.
“Kamu rebut sendiri saja.” Stanley sudah tidak tertarik, ia berencana pulang lebih awal. “Deni tinggal di sini, nanti bayar cincin itu. Dengan satu syarat, jangan menyinggung Presdir Daniel!”
“Paham, paham.” Alice menganggukkan kepala, “Kamu tenang saja.”
Setelah Stanley mempercayakan beberapa hal kepada Deni, ia bangkit dari kursi dan pergi.
“Alice, dengarkan mama. Jangan beli.” Beatrice membujuk Alice, “Malam ini banyak hal yang terjadi, jika kita terus berdiam di sini, akan menjadi mimpi buruk panjang…”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar