Bab 1024
Dilihat dari luar, perang bisnis Keluarga Moore dan Keluarga Wallance tidak akan memengaruhi anak–anak. Tapi sekarang kelihatannya itu akan memberi pengaruh ....
Hal yang paling dicemaskan Tracy, sedang terjadi secara perlahan–lahan.
“Papi bisa menyelesaikannya. Tenang saja.” Daniel mengelus kepala kecil Carlos, “Kamu masih kecil, jangan mencemaskan begitu banyak hal.”
“Apa Papi sungguh tidak apa–apa?” Carlos sedikit mencemaskannya.
“Anak bodoh, tidak ada yang tidak bisa Papi lakukan!” Daniel kembali arogan seperti biasa, berkata sambil menepuk dadanya, “Mana mungkin masalah sekecil itu bisa menyulitkan Papi?”
“Baguslah.” Saat melihat Papi begitu percaya diri, Carlos merasa sedikit lega, “Kalau begitu, Papi harus jaga diri.”
“Papi tahu.” Daniel mencubit pipinya, berbalik dan mengulurkan tangan pada Tracy, “Mari, kamu juga peluk!”
“Pergi!” Tracy memelototinya dengan dingin, tapi tanpa sengaja melihat tangan yang diperban dengan erat. Kelihatannya, tadi malam dia benar–benar menggigitnya dengan sangat kuat.
Muncul rasa bersalah dalam hatinya, tapi dia malah menutupinya dengan sikap dingin..….
“Haha!” Daniel tidak keberatan, malah membelai rambutnya dengan manja, lalu berbalik dan berpamitan dengan anak–anak, “Papi pergi. Kalian harus patuh.”
“Papi, sampai jumpa!”
Anak–anak melambaikan tangan dan berpamitan dengan Daniel.
“Setelah selesai, datanglah ke sini, aku akan memeriksamu.” Tabib Hansen berpesan.
“Baik. Terima kasih, Tabib Hansen.”
Daniel tersenyum dan mengangguk.
Pengawal Keluarga Wallance turun dari lantai atas dengan membawa koper.
Di luar, Hartono juga sudah menyiapkan mobil, melihat Paula dari kejauhan melalui jendela mobil.
Tatapan Paula dan dia bertemu, tapi malah tidak berani menghampiri dan menyapa.
“Mami, aku ingin keluar untuk mengantar Papi.”
Begitu selesai bicara, Carles langsung berlari keluar.
Carlos juga ikut berlari keluar.
“Mami, aku juga ingin keluar......” Carla panik.
“Baiklah, Mami temani kalian keluar.”
Tracy menggendong Carla dan keluar untuk mengantar Daniel.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar