Bab 1070
“Iya. Benar–benar seorang ayah yang baik.” Paula menghela napas, sungguh–sungguh mengaguminya.
Tracy terdiam sejenak, tidak mampu berkata–kata. Hatinya merasa jengkel.
Di sisi lain, hati Daniel merasa puas membayangkan wajah Tracy yang malu hingga tidak mampu untuk berkata–kata tadi.
“Ada kabar kalau mereka akan kembali ke Negara Emron pukul tiga sore besok.”
Ryan tiba–tiba berkata,
Ketiga orang dalam mobil itu pun terdiam setelah mendengar perkataan Ryan.
Mereka semua paham, kalau kali ini Tracy kembali ke Negara Emron, ia pasti tidak akan mungkin kembali lagi ke sini.
“Tuan Daniel, tolong pikirkan sesuatu.” Hartono sedikit gelisah, “Bagaimana meyakinkan Nona Tracy untuk tetap tinggal di sini?”
“Aku juga ingin...”
Daniel juga sungguh–sungguh ingin menahan Tracy tetap berada di sini. Namun, ia tahu betul kalau itu tidak mungkin.
Tidak ada apapun yang dapat ia lakukan saat ini.
“Insiden dengan Presdir Devina telah merenggangkan hubungan kita. Sekarang kita benar–benar dihadapkan pada jalan buntu. Perlu waktu untuk memperbaiki hubungan ini.” Ryan berkata secara logis, “Aku merasa, mungkin akan ada kesempatan bagi kita, ketika Tuan Daniel menjemput Carla dua bulan lagi.”
“Semoga saja.”
Daniel juga berpikir seperti itu. Saat itu, ia menyarankan agar Carla ikut dengan Tracy ke Negara Emron untuk menjalani pengobatan, tujuannya adalah ini.
Waktu dua bulan ini, cukup baginya untuk membereskan segala kekacauan ini. Selain itu, Tracy mungkin juga sudah tenang kembali, sehingga dapat menyadari betapa sulitnya hidup bersama Keluarga Moore. Setelah itu, Tracy mungkin dapat mempertimbangkan kembali...
“Aih...” Hartono kembali menghembuskan napas panjang. Ia tidak berani berkata–kata, namun hatinya enggan untuk berpisah dengan mereka.
“Cepat sedikit menyetirnya,” Daniel melihat jamnya. Hari ini, Tuan Besar resmi dimakamkan. Ada banyak hal yang harus dikerjakan, sehingga ia tidak dapat menyia–nyiakan waktu.
“Baik.”
Ketika Tracy sedang mengurusi Proyek Ocean Wild, ia menyadari bahwa seluruh orang ya dapat mengambil keputusan, ternyata pergi menghadiri acara pemakaman Tuan Besar. Penyelesaian proyek ini pun tertunda lagi.
Amarahnya kembali meluap–luap, namun ia tidak dapat memarahi siapapun karena masalah ini.
Ketika ia bersiap–siap pulang, tiba–tiba ia menerima telepon dari Lorenzo Moore––
“Kakak!”
“Pergi ke acara pemakaman Tuan Besar sekarang.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar