Bab 1149
“Menyesal.” Sanjaya menghela napas, “Beliau terus menunggu Nona Tracy masuk, ia ingin meminta maaf secara langsung padanya, beliau meninggal setelah mengatakan hal ini....
Sebenarnya sebelum meninggal, sudut matanya terus basah. Beliau merasa menyesal dan terus menyalahkan dirinya sendiri, baik terhadap ayah, ibu, bibi Tuan, juga terhadap Tuan sendiri dan Nona Tracy.
Jadi, aku berharap Anda bisa melakukan hal yang ingin Anda lakukan, jangan seperti kakek Anda yang merasa menyesal di saat terakhirnya, semuanya sudah terlambat...
Bagi Keluarga Wallance, kesuksesan, kekuasaan dan posisi sama sekali tidak perlu dirisaukan, selama Anda menginginkannya, pasti bisa mendapatkannya.
Hanya perasaan, yang ingin dimiliki oleh ayah Tuan dan Tuan Daniel sendiri di dalam kehidupan ini. Jika menginginkannya, maka berusahalah untuk mendapatkannya!”
Daniel tertegun saat mendengar perkataan ini. Selama ini dia hanya tahu Sanjaya adalah asisten yang sangat diandalkan Tuan Besar, merupakan orang paling berkuasa di Keluarga Wallance selain Tuan Besar.
Dia melatih begitu banyak anak buah untuk Keluarga Wallance, seperti Thomas dan Ryan. Dia bisa menenangkan Tuan Besar saat marah, juga bisa menyadarkan Tuan Besar saat melakukan kesalahan.
Bahkan, dalam banyak situasi, dia bahkan bisa melihat situasi lebih jelas daripada Tuan Besar.
Benar saja, sejak awal Sanjaya sudah memahami semuanya, dia tahu apa yang sangat ingin dilakukan dan apa yang sangat ingin dimiliki oleh Daniel.
“Sebenarnya jika dipikirkan, jika hubungan seseorang terlalu lancar, malah akan tidak dihargai dan perlahan–lahan akan lenyap seiring masalah–masalah kecil yang terjadi dalam kehidupan yang panjang ini.”
Sebaliknya, hubungan yang telah melalui banyak hambatan, malah akan semakin tulus dan bergelora. Mungkin saja masalah dalam hubungan Anda dan Nona Tracy merupakan ujian Tuhan untuk kalian.
Kelak setelah bersama, baru bisa semakin menghargai kebahagiaan yang tidak mudah didapatkan ini...”
Sanjaya menepuk pundak Daniel dan berkata dengan sungguh–sungguh, “Jadi, selama Tuan Daniel masih hidup, mimpi pasti bisa menjadi kenyataan!”
Perkataan ini memberikan semangat yang besar bagi Daniel.
Dulu dia terus menantikan Tuan Besar bisa berbicara seperti ini padanya, bisa mengerti dan mendukungnya, sayangnya dia tidak berhasil menunggunya....
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar