Bab 1175
Nyonya Besar Louis hanya berdiam seorang diri di sana. Merasa sedikit canggung, ia pun berbalik menatap Carlos, dan hendak berkata….
Namun, Carlos segera berbicara dengan sopan, “Nenek Maggie, aku sudah sarapan. Sekarang aku mau kembali belajar ke kamar. Selamat makan, Nenek!”
Setelah mengatakannya, Carlos membungkuk memberi hormat, lalu berbalik pergi
meninggalkannya….
Senyuman pada wajah Nyonya Besar Louis berubah kaku. Ia sudah banyak berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan mereka, namun mereka seolah–olah tidak menghargainya.
“Anak–anak ini benar–benar tidak sopan.” seorang pelayan berkata dengan tidak
senang.
“Benar. Bisa sarapan pagi bersama dengan Nyonya Besar Louis adalah sebuah kehormatan.” Seorang pelayan yang lain berbisik pelan, “Mereka sama sekali tidak mengerti tata krama dalam keluarga bangsawan. Mereka tidak terlihat seperti anak anak yang berasal dari keluarga kaya raya.”
“Diam!” Maggie membentak pelan, “Mereka itu adalah anak keluarga Tracy. Kalian berani mengata–ngatai di belakang mereka, apa kalian ingin mencari masalah?”
Kedua pelayan wanita itu langsung menundukkan kepalanya, bahkan tidak berani menghembuskan napasnya.
“Tapi, kedua anak yang lebih besar itu…” Bibir Maggie tertarik membentuk senyuman, “Sepertinya lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan.”
“Mungkin karena mereka lebih besar, mereka jadi lebih mengerti banyak hal.” Pelayan itu berkata dengan pelan.
“Bagus kalau seperti itu.” Maggie berkata begitu angkuh, “Kalau ingin masuk ke dalam keluarga Louis, sudah seharusnya mereka mengerti banyak hal. Kita bahkan tidak tahu siapa ayah mereka, semoga ia tidak pernah muncul di hadapanku…”
Untuk menghindari kerumitan dalam hubungan antara ibu mertua dan menantu perempuan, Tuan Besar Louis sengaja tidak memberitahukan identitas ayah anak anak Tracy.
“Mana mungkin berani. Nona Tracy masuk ke dalam keluarga seperti kita ini, pria itu pasti akan merasa begitu malu.” kata pelayan itu sambil tertawa.
“Sssttt! Nona Tracy datang!”
Tamara tiba–tiba berbisik pelan mengingatkan mereka.
Kedua pelayan wanita itu segera menutup mulutnya, tidak berani berbicara lagi.
“Wah, Tracy, kamu sudah bangun?” Maggie membalikkan tubuhnya, wajahnya langsung memasang seyuman ramah, “Kenapa tidak tidur lebih lama lagi?”
“Cuaca hari ini sangat bagus, aku sudah berjanji ingin menemani anak–anak pergi berkuda.” Tracy berkata sambil tersenyum, “Apa Nyonya Besar sudah sarapan? Ayo kita sarapan bersama.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar