Bab 1222
Kali ini Daniel sungguh marah, sepenuhnya memutus hubungan dengan Tracy.
Membuatnya tidak bisa menemukan anak–anak.
Dalam hati, Tracy merasa sangat panik. Dia tahu seberapa tegasnya Daniel dalam melakukan segala sesuatu. Jika sungguh mengganggunya, maka kemungkinan seumur hidup ini dirinya jangan berharap bisa bertemu dengan anak–anak.
Bagaimana ini?
Harus bagaimana?
Tracy berjalan mondar–mandir di dalam kamar dengan perasaan yang sangat panik...
“Nona Tracy!” Pada saat ini, Naomi kembali, lalu melaporkan dengan panik, “Anak–anak dibawa pergi oleh orang–orang keluarga Wallance.”
“Aku sudah tahu.” Tracy nienatapnya sambil mengerutkan kening.
Naomi terluka, kemungkinan besar karena bertarung dengan Thomas. Namun, Thomas masih termasuk sungkan, tidak melukainya dengan kejarn, membuatnya hanya mengalami luka kecil.
“Awalnya Thomas bermain bersama anak–anak. Selagi aku tidak memperhatikan, mereka memberikan minuman kepada anak–anak, ketiga anak itu tertidur, lalu mereka langsung membawa anak–anak pergi.”
“Saat itu aku sudah menyadari ada yang janggal, maka ingin merebut anak–anak, tapi tidak bisa menang melawannya. Saat Kak Jcfi datang, mereka sudah membawa anak–anak pergi. Orang
orang mereka sangat banyak, Kak Jeff bilang tidak boleh bersitegang...”
Naomi menjelaskan masalah yang terjadi dengan perasaan bersalah, “Aku tidak melakukan tugas dengan baik, aku pantas dihukum.”
I
“Ini tidak ada hubungannya denganmu.” Tracy menghela napas, “Semua ini karena aku tidak seharusnya membuat masalah pada masa–masa genting ini...”
“Karena masalah Anda dan Duke Louis, Presdir Daniel sangat murka, jadi dia berbuat seperti itu?” Naomi bertanya dengan hati–hati, “Bagaimana dengan hasil diskusi kalian?”
“Masih bisa bagaimana? Sampai menodongkan pistol” Paula berkata dengan suara kecil, “Jika bukan karena Tuan Besar Louis datang tepat waktu dan membungkuk untuk meminta maad, hari ini inungkin Presdir Daniel sudah melakukan pembunuhan besar–bxsaran.”
– “Dengan temperamennya itu, pasti akan menggila.” Naomi juga mengerutkan keningnya,
“Semuanya adalah kesalahanku. Semalam seharusnya aku berjaya di sisi Nona Tracy, inaka tidak akan terjadi hal seperti itu.”
“Tadi aku juga bertarung dengan Hartono.” Begitu mengingat Martono, Paula langsung emosi, “Aku mau melindungi Nona Tracy. tapi dia terus menarikku, aku pun bertarung dengannya...
“Aku juga bertemu dengan Ryan, tapi tidak ada kesempatan untuk berbicara.” Naomi sedikit sedih. “Ah, mengapa bisa seperti ini.
Paula meinberikan isyarat mata padanya menyuruhnya jangan bicara lagi
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar