Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 1240

Bab 1240

Jelas bahwa Daniel sudah memilih orang yang dia inginkan.

Para gadis kecewa, ada sebagian yang memukul air dengan kesal, ada sebagian yang ekspresinya muram, juga ada orang yang sedih sampai matanya merah...

Sedangkan para pria malah berseru dengan penuh semangat—

“Begitu cepat sudah memilih, kelihatannya pesta pakaian renang memang lebih efektif, hahaha!

“Tentu saja, begitu baru bisa melihat tampang dan postur tubuh dengan jelas!”

“Pandangan Presdir Daniel sangat bagus, gadis ini tidak buruk!”

“Tentu saja.” Direktur Matthew keluar untuk memberitahukan informasi, “Semuanya, kalian tidak tahu, kan? Ini adalah Nona Frisca Amberson, putri dari Sammuel Amberson yang merupakan orang terkaya di Korea!”

“Waaah...” Saat mendengar identitaş Frisca, semua orang menjadi semakin iri pada Daniel, “Pandangan Presdir Daniel sungguh hebat, langsung menemukan yang terbaik hanya dengan melihat sekilas.”

Memang benar, dibandingkan dengan para gadis cantik lainnya, identitas Frisca memang tiada tandingannya.

Terlebih lagi, semua dunia bisnis tahu bahwa Sammuel mendidik dengan sangat tegas, memperlakukan anak perempuan sebagai anak laki–laki.

Dia memberikan pelatihan secara tertutup mengenai segala aspek sejak anak–anaknya masih kecil, membuat mereka memiliki kemampuan bisnis yang sangat hebat, mengumpulkan semua jenis bakatnya.

Dia juga mengendalikan lingkaran pertemanan mereka dengan ketat, membuat mereka terus mempertahankan kesucian, sampai dia memilihkan suami yang baik untuk mereka.

Sangat jelas bahwa kemunculan Frisca malam ini juga merupakan maksud Sammuel.

Dalam sekilas, Daniel langsung memilih wanita cantik yang berkualitas tinggi baik di dalam maupun di luar, pantas saja orang–orang memuji pandangannya sangat bagus.

“Waktu sangatlah berharga. Presdir Daniel, Nona Frisca, aku sudah menyiapkan kamar Presiden untuk kalian, cepatlah naik ke atas untuk beristirahat, hahaha...”

Direktur Matthew bercanda sambil tertawa.

Daniel meliriknya dengan dingin, dia segera tutup mulut, tidak berani asal bicara lagi.

Orang–orang juga tidak berani asal bercanda lagi.

Rasa malu Frisca langsung teratasi, melihat Daniel dengan penuh rasa terima kasih.

1 De