Bab 14
Anak ini benar–benar imut, wajah tembemnya cantik seperti boneka. Matanya jernih dan bercahaya seperti bintang.
Entah kenapa ia merasakan sesuatu yang akrab dengannya. Saat menatap anak itu, hati dinginnya melunak tanpa ia sadari…
Roxy terbang ke sana kemari di dalam mobil. Leher berbulunya tercekik, ia memanggil dengan suara nyaring. “Carla, Carla!”
“Cepat kemari!” Carla mengulurkan tangan. Ia mengerutkan alisnya sembari memarahinya dengan tegas, “Kalau kamu tidak menurut, aku akan marah!”
Roxy tidak terbang ke arah tangannya, malahan mendarat di pundak Daniel.
Daniel mengerutkan alisnya, mengulurkan tangannya untuk menangkap Roxy.
Roxy ketakutan, terus menerus meronta mengepakkan sayapnya. Beberapa helaian bulunya lepas, ditambah lagi ia buang kotoran. Pas sekali jatuh ke atas jas daniel!
“Uh....” Wajah Ryan membeku.
Para pengawal menjadi pucat dalam seketika. Kamu harus tahu, Daniel OCD kebersihan…
Tamatlah riwayat burung ini!!
Benar saja, wajah Daniel mulai mengerut, matanya menatap tajam dan dingin, tangan yang memegang Roxy juga mengerat…
Leher Roxy menegang, matanya berguling ke atas, lidahnya jatuh keluar!
“Ah, cepat lepaskan Roxy!”
Carla buru-buru maju, tangan kecil lucunya mencekal tangan Daniel dengan keras, “Lepaskan dia, lepaskan dia!”
“Adik kecil….” Ryan buru-buru menarik Carla
Daniel menatap wajah Carla yang memerah dan mata besarnya yang berkaca-kaca. Aura jahat dalam mata Daniel berangsur memudar, kemudian melepaskan tangannya.
Roxy mengepakkan sayapnya dengan panik, masuk dalam pelukan Carla.
Carla bergegas melindungi Roxy, memelototi Daniel dengan marah. Kaki pendeknya meluncur keluar dari mobil dan lari cepat menuju pintu masuk mall….
“Hei, anak kecil! Ryan berteriak. Carla tidak menghiraukannya. Ryan tidak tenang, kemudian memerintah salah satu pengawalnya, “Kamu ikuti dia, pastikan anak itu bertemu kembali dengan orang tuanya!”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar