Bab 1432
“Um, um, um……”
Tracy sampai hampir menangis, tapi hanya bisa bekerja sama dengan patuh.
Meski sudah menjadi seorang ibu, tapi dia hanya punya sedikit pengalaman dalam hal ini. Biar bagaimanapun, praktik nyatanya tidak banyak.
Sebenarnya Daniel juga tidak sering melakukannya, hanya saja pria memang lebih berpengalaman dibandingkan wanita……
Di pagi hari, Tracy tidur sampai lebih dari pukul 10 baru bangun. Dia meraba bantal di samping dengan linglung, menemukan bahwa Daniel sudah bangun.
Ada suara di kamar mandi. Dia mengira, seharusnya Daniel sedang mandi, maka tidak terlalu banyak berpikir.
Dia menggosok mata. Saat melihat jam di dinding, dia terkejut, ternyata sudah lebih dari pukul 11.
Dia segera bangun, mengenakan jubah tidur, lalu pergi ke kamar mandi. Dia menemukan bahwa sama sekali tidak ada orang di kamar mandi, tapi keran air malah terbuka.
Hatinya langsung merasa tidak tenang, segera pergi mencari Daniel. Di ruang ganti, di ruang kerja, semuanya tidak ada.
Tracy segera keluar mencari. Saat ini, kebetulan Bibi Riana mendorong kereta makan, bersiap untuk
mengetuk pintu di luar: “Nona Tracy, Anda sudah bangun? Kebetulan, aku sudah menyiapkan sarapan untuk Anda……‘
”
“Di mana Daniel?” Tracy segera bertanya.
“Tuan sudah bangun dan pergi ke kantor pagi–pagi. Dia bilang kemarin malam Anda sangat lelah, berpesan pada kami untuk tidak mengganggu Anda, biarkan Anda tidur lebih lama.” Bibi Riana berkata sambil tersenyum berseri–seri, “Dia juga menyuruhku untuk menyiapkan suplemen untuk Anda dan mengantarnya setelah Anda bangun.”
“Oh, oh. Terima kasih, Bibi Riana.“.
Wajah Tracy langsung memerah, berteriak marah dalam hati, dasar Daniel, mengapa mengatakan segalanya pada orang–orang di luar.
“Jangan sungkan. Ini sudah seharusnya.” Bibi Riana masuk dengan mendorong kereta makanan, meletakkan makanan di atas meja, bertanya sambil tersenyum, “Apa perlu menyuruh orang untuk melayani Anda mandi?”
“Tidak perlu, tidak perlu.” Tracy sedikit canggung, “Aku bisa melakukannya sendiri.”
“Kalau begitu, aku akan menyuruh orang untuk membereskan kamar.” Bibi Riana terlihat seperti orang yang berpengalaman, berkata dengan penuh maksud, “Anda mandilah dulu. Setelah mandi, di sini sudah dibereskan.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar