Bab 1441
Mendengar kata–kata ini, hati Tracy bergetar, ia tidak bisa mengendalikan emosinya lagi, menempel di tubuhnya, menangis dengan tersedu–sedu…
Daniel memejamkan mata dengan lemah, mengulurkan tangan, memeluknya dengan lembut.
Sebenarnya dia tahu, dia sudah tahu sejak awal…..
Mereka hanya tidak membocorkan satu sama lain.
Daniel tidak ingin membuatnya khawatir, Tracy juga tidak ingin membuat Daniel tidak tenang, jadi mereka berdua menyembunyikannya karena mempertimbangkan satu sama lain…
Namun pada saat ini, Daniel tiba–tiba mengerti, kekhawatiran dia yang dulu itu adalah sesuatu yang tidak perlu dia khawatirkan, dia takut Tracy akan tinggal hanya demi anak–anak, tinggal di sisinya karena tanggung jawab, namun sekarang dia baru mengerti, Tracy memang mencintainya.
Air mata Tracy telah membasahi kerah baju Daniel, suara tangisannya yang sedih, air matanya yang hangat, semua itu membuktikan bahwa Tracy mencintainya….
Daniel jelas–jelas tidak tega padanya, tetapi tampak senyuman hangat di bibirnya.
Karena, dia tiba–tiba merasa kehidupannya sudah sempurna.
Memiliki puncak karier, anak–anak yang menggemaskan, juga ada orang yang mencintai secara mendalam satu sama lain, yang dia inginkan, sudah dimiliki semua…
Satu–satunya penyesalan, mungkin adalah tidak bisa menemaninya hingga tua.
Sekarang dipikir–pikir, tetap merasa sangat disayangkan.
Setelah menangis dalam waktu yang sangat lama, barulah Tracy berhenti menangis, dia menempelkan wajahnya di bahunya, tangannya meraba–raba di samping, menarik setumpuk tisu untuk menyeka ingus dan air matanya, kemudian pelan–pelan menengadahkan kepala…..……
“Hehe!” Daniel melihat tampangnya yang menyedihkan itu, tertawa ringan, “Jelek!”
“Kamu yang jelek!”
Tracy berbalik badan untuk menyeka ingus dan air matanya, ia masih terisak.
“Bodoh!” Daniel menatapnya, matanya penuh dengan kasih sayang yang lembut, “Pergilah mandi.”
“Ya.”
Tracy pergi ke kamar mandi untuk mandi, memegangi rambutnya yang panjang, keluar dengan terbungkus handuk, tidak menyeka apa pun, langsung masuk ke dalam selimut, menempelkan tubuhnya ke tubuh Daniel yang panas dengan hati–hati.
Daniel mengulurkan tangan untuk merangkul bahunya, membawanya ke dalam pelukannya, begitu menundukkan kepala sudah bisa mencium dahinya.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar