Bab 1476
Orang yang hadir pada rapat direksi sore hari sangat banyak.
Semua direksi dari kantor pusat datang ke Kota Bunaken untuk menghadiri rapat di Grup Sky Well.
Dulu saat Daniel masih ada, sangat sulit untuk mengumpulkan semua orang menghadiri rapat. Setiap kali, selalu ada satu atau dua orang yang tidak bisa hadir karena ada urusan, tetapi hari ini semuanya seperti tidak memiliki urusan dan duduk rapi dalam ruangan di lantai 68.
Saat Direktur Toni dan Sanjaya tiba di lokasi, semua orang di sana langsung berdiri dan menyapa mereka, lalu menanyakan tentang situasi Daniel.
Kedua orang itu tidak menanggapinya dan berkata baru akan dibahas setelah Nyonya Tracy tiba.
Tracy sedang makan roti lapis di ruangannya. Sekarang sudah pukul 14:55, ini adalah makanan pertama yang dia makan hari ini.
Dia memakannya dengan terburu–buru, sama sekali tidak memedulikan reputasinya.
Naomi yang melihatnya dari samping merasa sedih, lalu menyerahkan susu padanya sambil berkata dengan suara kecil, “Minumlah sedikit, jangan sampai tersedak.”
Saat Tracy mengambil susu dan bersiap meminumnya, Winnie sudah mengetuk pintu dan buru–buru masuk sambil melapor, “Nona Tra… Nyonya Tracy, semua orang sudah tiba, Paman Sanjaya dan Direktur Toni juga sudah tiba, semuanya sedang menunggu Anda.”
“Masih ada dua menit.” Tracy melihat sekilas ke arah jam tangannya sambil lanjut meminum susu.
Winnie juga tidak berani bersuara lagi, hanya menunggunya di samping.
Setelah menghabiskan segelas susu itu, Tracy mengambil selembar tisu dan mengelap mulutnya, lalu berdiri, memakai jas dan melangkah keluar dengan cepat…
Dia berencana memasuki ruang rapat itu di detik terakhir, agar suasana menjadi lebih mencekam dan serius.
Para direksi yang datang dari kantor pusat itu terus menatap jam di dinding sambil mengernyitkan alis mereka. Mereka menunggu Nyonya Tracy yang sering dikatakan itu dengan sabar sambil menekan perasaan gusar di hati mereka.
Lalu, Tracy memasuki ruangan itu pada detik terakhir. Setelah melihat sekilas pada segerombolan orang itu, dia langsung berjalan ke tempat duduk Presdir dan menatap para pemegang saham dengan sikap angkuh dan dingin, lalu berkata dengan dingin namun sopan, “Selamat datang di Sky Well!”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar