Bab 1566
“Lalu, bagaimana?” Naomi panik, “Kita segera menghubungi media, menekan masalah ini lebih dulu,”
“Percuma, kamu lupa Keluarga Amberson bergerak di bidang media?” Tracy tersenyum dingin dan mencibir, “Jika tidak, kenapa mereka bisa begitu ahli mengatur opini publik?”
“Ini….” Naomi tidak bisa berkata–kata.
“Meski sekarang kita menyogok media, itu hanya akan membuang–buang uang. Dengan kemampuanku sekarang, sama sekali bukan tandingan mereka.”
“Lalu, bagaimana?”
Naomi kembali mengajukan pertanyaan ini, sebelumnya ia selalu bisa membantu Tracy mengatasi masalah, tetapi sekarang dia juga merasa otaknya buntu.
Sebenarnya dalam menangani masalah ini, Tracy sudah jauh lebih dewasa, dia lebih bijaksana dan berkemampuan, sayangnya ia juga tetap tidak bisa mengalahkan orang–orang itu.
Karena saat ini ia hanya sendirian….
“Aku juga tidak tahu harus bagaimana.” Tracy memegang dahinya, “Tunggu saja, tunggu sebentar lagi……”
Naomi sangat sedih melihat Tracy, tidak tahu harus bagaimana menghiburnya dan tidak tahu apa yang sedang dia tunggu.
Sekarang hanya bisa menemaninya dalam diam.
Malam ini, Tracy menemani Tini di rumah sakit, sambil terus menanyakan kabar Carlos dan Carles pada
Thomas.
Naomi membujuknya untuk tidur, tetapi dia sama sekali tidak bisa tidur.
Padahal sangat lelah, tetapi dia tidak bisa memejamkan matanya, juga tidak bisa tidur….
Perasaan seperti inilah yang paling menderita.
Pada pukul 04:00, Naomi tidak bisa menahan rasa lelahnya dan tertidur di kursi.
Tracy berdiri di sisi jendela sambil menatap bulan separuh di langit dan berkata dalam hatinya, ‘Daniel, sebenarnya kamu di mana? Aku sudah tidak mampu bertahan lagi, cepatlah kembali….‘
Pada saat ini.
Di gedung kecil halaman belakang Vila Sisi Selatan.
Ada obat herbal yang sedang dimasak di dalam panci besar berwarna hitam, Tabib Dewa yang bertubuh mungil sedang melakukan akupuntur pada Daniel yang terbaring di ranjang.
Tabib Dewa merasa sedikit tidak sabar dan mengomel dengan suara rendah, “Hei, Daniel, jika kamu masih tidak merespons juga, aku akan membuangmu untuk dijadikan makanan serigala!”
Orang di atas ranjang itu masih tidak bergerak.
“Kamu sama saja dengan Lorenzo itu, sama–sama idiot.”
Tabib Dewa mencibir, dia semakin kuat menusukkan jarumnya.
“Lihatlah dirimu, jika tidak bisa disembuhkan, maka matilah lebih cepat, tidak bisa sadar, juga tidak mati, benar–benar merepotkanku…..”
“Jika aku tidak punya urusan lain, aku mungkin masih bisa menjadikanmu mumi dan menelitimu perlahan- lahan, tapi sekarang aku sangat sibuk, apa kamu tahu?”
“Aku ingin mencari anak–anakku, sudah lama tidak bertemu mereka.”
“Si berengsek Lorenzo itu terus mengurungku dan tidak membiarkanku keluar. Demi mencari anak–anakku, aku melukai anak buahnya, menghancurkan mobilnya, baru bisa kabur melalui jendela….”
“Sekarang mereka sedang mencariku ke mana–mana. Jika mereka menangkapku, aku harus berkelahi dengan si idiot itu lagi.”
“Oh ya, belakangan ini juga ada beberapa bajingan yang tidak takut mati datang mencariku juga, seharusnya mereka adalah musuhmu, setiap kali selalu menembak dengan kejam, benar–benar membuatku kesal. Jika bukan karena harus membawamu, aku pasti sudah menghabisi mereka……”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar