Bab 1589
“Baik.” Paula lekas menjawab, tetapi ia juga memohon, “Nona Tracy, apa bisa menjemput Hartono sekalian? Walaupun ia tak sepenting Ryan, tapi ia juga saksi kunci dalam insiden kebakaran itu. Aku takut orang brengsek itu akan melakukan sesuatu padanya.”
“Tenang saja, aku mengerti.” Tracy menganggukkan kepala menjawab, “Kamu cepat jemput Amanda dan Dixon, nanti setelah mereka pulang, mereka butuh dokter.”
“Baik.” Paula lekas melaksanakan.
Sebelum Tracy pergi, ia mengatur keamanan rumah dulu, berpesan kepada para pengawal harus tetap waspada. Lalu, membawa Naomi dan yang lainnya keluar.
Ketika tiba di rumah sakit, Lily sudah menunggu di pintu belakang. Ketika bertemu Tracy, ia lekas menyambut dan berkata dengan tergesa–gesa, “Mereka terus mendesakku, aku melawan perintah mereka. Aku tetap harus menunggu Anda menjemput mereka, baru bisa tenang.”
“Mereka ini ingin membunuh saksi.” Naomi menggertakkan gigi.
Mereka ingin membuat Nona Tracy berada di jalan buntu, sehingga sudi berkompromi dengan mereka.” Lily mendesah, “Kita harus cepat, aku dengar Tuan Daniel palsu itu sudah mengutus orang kemari. Kita harus membawa Ryan mereka pergi sebelum mereka tiba di rumah sakit.”
“Baik.”
Lily sudah membawa Tini, Ryan dan Hartono turun ke lantai bawah, sekarang langsung dibawa ke mobil
Tracy.
Kondisi Hartono lumayan baik. Walaupun luka luarnya belum sembuh, namun keadaannya sudah lebih stabil dan sudah mulai sadarkan diri. Tinggal pulang dan memulihkan diri.
Ryan masih dalam keadaan koma. Beberapa waktu yang lalu, telah di operasi, ia masih dalam masa pemulihan, jadi harus sangat berhati–hati.
Selain itu, Lily menjelaskan kondisi Tini, “Operasi Tini sangat berhasil, masalah utama telah diselesaikan. Selanjutnya harus mencari rumah sakit bagus untuk melanjutkan pemulihan. Masa pemulihan ini sangat penting, harus berhati–hati. Kalau tidak, ada kemungkinan akan menyebabkan komplikasi.”
“Aku tahu, terima kasih, Lily.”
Tracy berterima kasih dengan tulus. Di saat seperti ini, Lily membantunya dan melindunginya tanpa mempertimbangkan hal lain. Ini sudah sangat membantunya.
“Jangan sungkan, sudah seharusnya.” Lily mendesak, “Cepat pergi, nanti mereka tiba, aku akan sulit mencari
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar