Bab 1661
Terdengar bunyi “buk”, darah mengalir.
Billy berteriak histeris, terjatuh dari sofa.
Frisca memanfaatkan kesempatan untuk berdiri, berlari keluar dengan panik. Tapi saat mengulurkan tangan untuk membuka pintu, dia menyadari bahwa pintu telah terkunci.
Dia terkejut, segera memukul pintu dan berteriak dengan marah: “Siapa di luar? Bukakan pintu untukku.”
“Nona Frisca, Tuan meminta Anda dan Presdir Daniel untuk istirahat lebih awal.”
Pelayan berkata dengan hormat, lalu pergi.
“Buka pintu, buka pintu!”
Frisca berteriak dengan histeris, sayangnya di luar tidak ada orang yang memedulikannya.
“Wanita jalang, beraninya memukulku??”
Pada saat ini, Billy bangkit dari lantai, bergegas maju sambil menutupi dahinya yang berdarah, menarik rambut Frisca, melemparnya ke ranjang, lalu melepas pakaian dan menindihnya…
“Lepaskan aku, lepaskan aku——“
Frisca berteriak dengan sangat panik, melawan sekuat tenaga. Tapi sayangnya tidak berguna sama sekali……
Billy merenggut kesuciannya dengan sangat cepat, menguasai tubuhnya dengan liar, menghukumnya dengan membalas dendam.
Dia tidak menunjukkan belas kasihan sama sekali, bagaikan binatang buas yang menyerangnya sambil berteriak dengan marah–
“Ayahmu sengaja menguncimu di kamar yang sama denganku, tujuannya adalah agar aku menidurimu. Apa kamu mengerti??? Mengerti??”
Billy melampiaskan semua kebenciannya terhadap Sammuel pada Frisca, sangat ingin membunuhnya.
Awalnya Frisca menangis gemetaran, hingga akhirnya melihat langit–langit dengan tatapan kosong, juga tidak melawan lagi, berbaring di sana tidak bergerak sama sekali, seperti sebuah papan kayu yang disiksa olehnya sesuka hati.
Hanya saja, perasaan mati rasa di sorot matanya, berangsur–angsur berubah menjadi kebencian
yang mendalam……
Dia membenci Billy, membenci ayahnya sendiri, membenci Tracy, membenci semua orang yang menyakitinya……
Tracy bersin beberapa kali, tiba–tiba hatinya merasa tidak tenang.
Tapi dia tidak punya tenaga untuk memikirkannya, sekarang hanya ingin segera menemukan Carlos.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar