Bab 1674
“Benarkah?” Daniel mengejeknya dengan tersenyum dingin, “Apa kamu tidak tahu, asalkan pihak polisi menyediakan bukti, membuktikan bahwa orang ini bukanlah Daniel yang sebenarnya……”
Dia menunjuk ke arah Billy, “Maka, semua hal yang dia lakukan akan tidak berlaku.”
“Kamu buktikan dulu baru dibicarakan lagi.” Sammuel perlahan mendekati Daniel, mengancamnya dengan suara kecil, “Kamu harus memikirkannya dengan jelas, kamu mau saham atau nyawa putramu?”
“Awalnya aku berencana membuat perhitungan denganmu nanti, kelihatannya kamu sudah tidak sabar ingin mati!” Daniel menyipitkan mata dengan dingin, “Berani menculik putraku, kamu benar–benar…… sudah bosan hidup!”
“Hehe, apa yang bisa kamu lakukan padaku?”
Sammuel bertepuk tangan, semua pengikut yang di sampingnya mengeluarkan pistol dan mengarahkannya kepada Daniel dengan galak.
Hari ini di dalam ruang rapat ini, apa pun yang dia lakukan, semuanya tidak aneh.
“Ini, ini……”
Semua orang tercengang, tidak disangka Sammuel berani meminta pengikutnya membawa pistol ke ruang rapat.
Dalam sesaat, Billy yang awalnya panik menjadi mendapatkan kepercayaan diri.
“Ayah……”
Frisca buru–buru berjalan kemari, ingin menghentikannya, tetapi dihalang oleh pengawal.
“Nyalimu sungguh besar, apa sudah mempertimbangkan konsekuensinya?”
Daniel menatap Sammuel dengan dingin, tatapannya membuat orang takut.
“Aku melakukan sesuatu tidak pernah mempertimbangkan kosekuensinya!” Sammuel mengisap cerutu dengan sombong, “Presdir Daniel, masalahnya sudah sampai tahap ini, kamu mau melawan juga tidak ada gunanya, lebih baik menandatangani perjanjian pengalihan saham ini dengan patuh!”
Setelah mengatakan ini, Sammuel pun mendorong tablet ke depan Daniel, langsung berkata, “Setelah menandatanganinya, istri dan putramu masih bisa hidup, kalau tidak…..”
Dia menatap Daniel dari atas ke bawah, mengejeknya, “Sekarang kamu sudah lumpuh, jika
keluargamu hancur dan mati, apa artinya jika kamu masih hidup?”
“Benarkah?” Daniel mengambil ponsel, hendak membuktikan padanya, slapa sebenarnya yang keluarganya akan hancur dan mati…….
“Sialan!”
Tiba–tiba, Dewi menendang kursi Sammuel.
Sammuel terjatuh ke belakang dan terjungkir balik, tumbang di lantai dengan malu.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar