Bab 1751
Banyak sekali potongan memori yang muncul di benaknya, tapi dia tidak dapat menghubungkan memori- memori tersebut secara rapi, tidak dapat mengingat memori itu sepenuhnya.
Kepalanya terasa sakit sekali, sakit sekali ….
Edward sangat bersemangat, dia tidak bisa menahan diri dan mengulurkan tangan untuk menyentuh dadanya, “Gadis cantik ….”
Tangannya sudah hampir menyentuh dada montok gadis itu, gadis itu tiba–tiba membuka matanya, dan niat membunuh muncul di mata yang jernih itu, dia meraih pergelangan tangan pria itu dan memutarnya dengan keras….
“Ah—!!!”
Edward berteriak seperti babi yang ingin disembelih, dia ingin melawan, tetapi Dewi tidak memberinya kesempatan.
Dewi dengan cepat melilitkan rantai perak di pergelangan tangannya, kemudian dengan kekuatannya, dia melempar pria yang beratnya hampir 100 kilogram itu dengan keras.
Terdengar suara “BRAK” yang keras, tubuh pria gendut itu jatuh ke lantai.
Getarannya menyebar sampai ke atas panggung, Edward terbaring di lantai dan berguling kesakitan.
Para pria yang hadir semuanya tercengang, mereka tidak menyangka wanita yang tampaknya lemah ini ternyata begitu tangguh.
Mereka semakin bersemangat dan memiliki minat yang kuat pada wanita liar dan sulit dijinakkan ini, bahkan ada pria yang bersiul, menjerit, dan mencemooh-
“Edward, kamu sudah dibanting oleh gadis cantik sebelum mulai? Haha….”
“Gadis cantik ini cukup liar, aku suka, ayo buka harga!”
Dewi menggelengkan kepalanya yang pusing dan memandang pria di bawah panggung melalui sangkar. Penglihatannya yang awalnya kabur berangsur–angsur menjadi jelas, dan kesadarannya berangsur–angsur pulih. Banyak pertanyaan muncul di benaknya ….
‘Kenapa aku bisa di sini? Di mana ini?‘
Ada rasa sakit menusuk yang tajam di bagian belakang kepalanya, dan ia secara naluriah mengulurkan tangan untuk menyentuhnya, malah menyentuh noda darah.
Dia melihat darah di tangannya dan dengan hati–hati mengingat apa yang terjadi sebelumnya, tetapi ia tetap tidak bisa mengingatnya.
‘Kenapa aku bisa terluka? Siapa aku?”
Begitu pikiran ini terlintas di benaknya, dia tiba–tiba terkejut. Dia bahkan tidak bisa mengingat siapa dirinya, bagaimana ini bisa terjadi??
Lorenzo berpakaian putih, bahkan di kasino seperti ini, dia masih memiliki sikap yang dingin dan suci, bahkan api di sekelilingnya tidak bisa mendekatinya!
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar