Bab 182
“Jelas sekali.” Daniel menatapnya dengan simpati, “Ayahmu termasuk orang besar. Kamu tidak sedikit pun mewarisi kemampuan ayahmu. Hal sederhana seperti ini saja kamu tidak paham?”
“Aku akan menyelidiki masalah ini.”
Tracy mengepal tangannya erat. Kekayaannya ditelan orang lain adalah hal lain. Masalahnya ia curiga dengan penyebab kematian ayahnya. Apakah ada rahasia tersembunyi lainnya?
“Semangat.” Daniel berdiri meninggalkannya. “Hei!” Tracy memanggilnya, “Kamu tidak bisa membantuku?”
“Kamu bukan orangku, kenapa aku harus membantumu?” jawab Daniel dengan tegas, “Jika kamu adalah orangku, aku akan mengurusnya untukmu!”
“Cih!” Tracy menatapnya dingin, “Aku akan mencari pengacara sendiri.”
“Terserah kamu.” Daniel membalikkan badan dan pergi. Ia lanjut berbicara tanpa menoleh, “Toh jika kamu tidak bisa mengembalikan kalung itu sebelum jam 9 malam besok. Kamu akan menjadi orangku!”
Tracy teringat surat perjanjian iitu, besok jam 9 malam adalah tenggat waktunya.
Bagaimana ini, kalung itu dibawa Alice ke Bordeaux, pasti sulit mengambilnya kembali...
Malam itu, Tracy berguling ke sana kemari, tidak bisa tidur. Sebentar–sebentar memikirkan paket mengerikan itu, sebentar–sebentar memikirkan identitas Daniel dan gigolo, kemudian masalah ayahnya…
Otaknya sudah mau meledak...
la menggeleng–gelengkan kepala, mengingatkan dirinya jangan berpikir lagi. Selangkah demi selangkah saja....
Tracy baru tertidur lelap saat hari menjelang fajar. Tetapi baru tertidur beberapa saat, ponselnya berdering. Ia menjawab telepon dengan setengah sadar. Terdengar suara Alice memakinya dari seberang telepon.
“Tracy, wanita jalang. Hebat juga kamu! Demi kamu, Stanley ingin cerai dariku!!!”
Tracy tidak tidur sepanjang malam, ia baru saja memejamkan mata. Jadi begitu mendengar makian kasar ini, kesadarannya belum kembali.
Jelas–jelas anakmu yang menghilangkan gelang itu. Kamu tidak punya uang untuk ganti rugi, jadi kamu menggunakan kalung sebagai jaminan. Sekarang kamu berpura–pura di hadapan suamiku? Suamiku barusan meneleponku, ia memaksaku mengembalikan kalung itu, jika tidak, ia akan cerai denganku....”
“Biar aku yang bicara.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar