Bab 1849
Pintu mobil terbuka, Lorenzo melepaskan tangannya, dan keluar dari mobil sendirian.
Dewi keluar mobil dari sisi lain, ketika hendak melarikan diri, dia langsung dihentikan oleh beberapa pengawal.
Dewi mengerutkan kening, dan ketika sedang memikirkan tentang apa yang harus dilakukan, sebuah suara yang akrab tiba–tiba terdengar, “Hei, akhirnya kamu kembali?”
Dewi menoleh, Brandon keluar dari hotel, melangkah ke arahnya, “Kamu tidak menjawab telepon, tidak membalas pesan, aku khawatir.”
“Brandon….”
Sebelum Dewi berbicara, Lorenzo langsung menghadang Brandon….
“Hei, kalian ….”
Ketika Brandon ingin berbicara, ia malah dikejutkan oleh sorotan dingin Lorenzo.
“Dia?” Lorenzo menunjuk Brandon dan bertanya pada Dewi.
“Kamu jangan main–main.”
Dewi buru–buru melangkah maju dan mendorong Jasper, melindungi Brandon di belakangnya.
“Apa yang terjadi?” Brandon bertanya dengan suara pelan.
“Diam, jangan bicara.” Dewi tidak ingin berbohong.
Lorenzo tidak mengatakan apa–apa, hanya mengedipkan mata.
Beberapa pengawal segera melangkah maju, hendak membawa Brandon masuk ke dalam mobil.
Brandon berjuang mati–matian, tapi dia sama sekali bukan lawan mereka.
Dewi buru–buru memohon pada Lorenzo, “Jangan main–main, jangan sentuh dia.”
“Dia tidak punya kemampuan untuk melindungimu, dan dia tidak memenuhi syarat untuk memilikimu.”
Lorenzo terlihat sangat tenang, tapi di matanya terpancar rasa dingin yang menusuk tulang.
“Ini urusanku, apa hubungannya denganmu
“Apa yang kalian lakukan, lepaskan aku….”
Teriak Brandon dengan cemas, tapi tiba–tiba dia dipukul tepat di hidung, dan dalam seketika hidungnya mengeluarkan darah.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar