Bab 1862
Tinggi badan Wati 1,78 meter, ia memakai sepatu hak tinggi 8 cm, Dewi di depannya terlihat seperti anak kecil….
Perbedaan tinggi badan mereka berdua, tampaknya sedikit lucu.
Dewi menoleh ke samping, menarik Wati pergi
Lorenzo sedikit tidak tenang, memberi isyarat pada Jasper.
Jasper segera mengatur orang untuk mengikutinya.
“Tidak perlu khawatir, perempuan keluar main bersama, tidak akan terjadi malalah.” Sammy berkata sambil tersenyum, “Nona Wiwi adalah calon istrimu, Wati tidak berani
memperlakukannya dengan buruk.”
“Ya.” Lorenzo meresponsnya, lalu lanjut makan.
“Oh ya, Lorenzo, apa kamu dapat kabar?” Sammy menggoyangkan gelas anggurnya, mengobrol santai dengan Lorenzo, “Presdir James di kota Bunaken bunuh diri lompat dari gedung.”
Lorenzo sedang memotong bistik sapi, gerakannya berhenti, menengadah dan menatapnya, “Apa?”
“Beberapa hari yang lalu, beritanya sudah tersebar di negara Nusantara, tapi tidak tahu kenapa sekarang beritanya ditutup–tutupi, tidak ada di internet, aku juga tahu dari teman yang ada di
sana….
”
Sammy menceritakannya dengan tenang, seperti sedang menceritakan sebuah kabar yang tidak ada hubungannya dengan dirinya.
Setelah mengatakan itu, ia masih menambahkan, “Sungguh disayangkan, waktu itu kita masih mempertimbangkan mau bekerja sama dengannya, bagaimanapun juga, pasar Nusantara ada di kota Bunaken, pemimpin utama di kota Bunaken adalah Grup Smith, sekarang kelihatannya harus mencari ulang mitra kerja kita ….”
Kata–kata selanjutnya tidak didengarkan Lorenzo lagi, dia tiba–tiba tidak punya nafsu makan, meletakkan alat makan dan berkata, “Aku masih ada pekerjaan yang harus diurus, Paman makanlah pelan–pelan.”
“Kalau begitu, aku tidak mengganggumu.” Sammy buru–buru meletakkan gelas anggurnya dan berdiri, “Aku pulang dulu, kamu lanjutkan kesibukanmu saja.”
“Aku tidak mengantarmu.”
Lorenzo berdiri dan pergi ke ruang kerja, segera meminta Jasper untuk menyelidiki masalah
Grup Smith.
Jasper berkata dengan lemas, “Sebenarnya beberapa hari yang lalu sudah mendapat kabarnya, waktu itu Jeff ingin melaporkannya pada Tuan, tapi waktu itu Nona Wiwi terkena tembakan, Anda sangat sibuk….‘
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar