Bab 1873
“Kak Jasper masih perjaka?” Wezo melebarkan matanya dengan ekspresi terkejut, “Benarkah?”
“Apanya yang benarkah?” Wajah Jasper memerah karena malu, lalu menegur dengan nada dingin, “Jangan cerewet, cepat kirimkan.”
“Oh, oh.” Wezo mengangguk–anggukkan kepalanya, “Nanti aku lihat dulu mana yang cocok, lalu segera mengirimkannya.”
“Yang kamu perlihatkan padaku itu seharusnya cocok untuk Kak Jasper, ‘kan?” Sonny sedikit sungkan, “Kak Jasper, kukirimkan padamu dulu.”
“Cepatlah.”
Jasper benar–benar merasa telah mempermalukan dirinya sendiri, apa–apaan ini?
Lorenzo yang telah selesai mandi sedang menyeka rambutnya dan ponselnya pun berbunyi, dia melihatnya, ternyata video yang dikirimkan oleh Jasper.
Dia segera membuka video itu, tiba–tiba sebuah suara aneh langsung terdengar.
Dia melempar ponselnya karena terkejut, seperti menganggap ponsel itu adalah granat.
Suara itu menggema di seluruh ruangan, dia segera mengambil dan mematikan ponselnya, lalu menarik napas panjang dan mulai menonton video itu….
Yang benar saja!!!
Lorenzo membelalakkan matanya dan menatap layar yang menampilkan sepasang pria dan wanita yang sedang bergulat itu dengan fokus.
Bukankah level seperti ini terlalu cepat?
Apa–apaan ini?
Lorenzo sudah tidak berani melihatnya lagi, dia segera mempercepat video itu dan ingin menemukan adegan yang lebih biasa, tapi di seluruh video itu hanya menampilkan adegan itu saja.
Dia langsung menyerah dan mematikan video itu, lalu membuka video selanjutnya.
Ada sedikit drama dalam video ini yang menuliskan kisah tentang sepasang anak muda.
Setelah melihat sebentar, Lorenzo langsung mematikannya karena merasa tidak menarik.
Lebih baik menonton kisah cinta yang sederhana untuk mempelajari bagaimana berpacaran dan berciuman.
Jadi, dia kembali menugaskan Jasper, dia ingin menonton percintaan yang sederhana, agar bisa mempelajari teknik berpacaran, tidak bisa langsung naik ke level video yang begitu berani.
Jasper merasa depresi saat menerima telepon itu, tetapi dia tetap melaksanakannya.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar