Bab 1905
Dokter memeriksa Dewi dan mendengar dari Wezo bahwa dia sakit kepala dan awalnya berencana melakukan CT scan otaknya, tapi Dewi berkata, “Akhir–akhir ini, aku tidak hanya sakit kepala, tapi juga sakit perut. Kadang–kadang lambungku juga sakit, sekujur tubuhku sakit….”
“Kalau begitu lakukan pemeriksaan lengkap saja.”
Dokter tidak berani lalai dan segera melakukan pemeriksaan lengkap pada Dewi.
Dengan cara ini, dia bisa mencari kesempatan untuk kabur, tapi Wezo, Sonny, dan enam pengawal lainnya selalu berjaga–jaga di sekitar, Dewi sama sekali tidak punya kesempatan untuk kabur.
Lagipula, aksi ini sudah membuat para dokter dan perawat sangat gugup.
Dewi pura–pura tidak senang dan berkata, “Ini hanya pemeriksaan saja, apa perlu banyak orang seperti ini?”
“Nona Wiwi, kami juga mengkhawatirkan keselamatan Anda.” Wezo dengan tergesa- gesa menjelaskan, “Kami sudah memberi tahu Tuan, dia sedang dalam perjalanan ke
sini.”
“Apa?” Dewi tertegun, “Dia mau datang?”
“Iya, tadinya dia akan menemui Anda di toko gaun pengantin. Setelah memberitahunya bahwa Anda sakit, dia segera bergegas ke rumah sakit ….“
Wezo melaporkan keadaannya dengan serius.
Dewi tidak bisa mendengarkan lagi, dia hanya ingin kabur secepat mungkin, jika tidak, dia tidak akan bisa kabur setelah Lorenzo datang.
“Berapa lama dia akan tiba?” Dewi bertanya,
“Kantor agak jauh dari sini. Tuan baru saja berangkat, mungkin paling cepat setengah jam,” Wezo berkata dengan hati–hati, “Tuan sangat mengkhawatirkan Anda, pasti akan datang secepat mungkin.”
Dewi berdoa dalam hatinya agar dia akan tiba lebih lama lagi, saat dia sedang berpikir, dokter mengatur agar Dewi menjalani pemeriksaan wanita….
Saat hari ini keluar rumah, semua pengawalnya adalah pengawal pria, tidak ada pengawal wanita.
Dewi akhirnya bisa memanfaatkan kesempatan dan langsung berkata, “Kalian tidak perlu ikut, tunggu saja di luar, sebentar lagi aku selesai.”
“Baik, kalau ada apa–apa, Anda teriak saja, kami akan segera bergegas ke sana.”
Wezo dan yang lainnya tidak berani lalai.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar