Tiga Harta: Ayah Misterius…
Bab 1928
“Katakan saja.” Dewi menoleh menatapnya.
“Kenapa kamu tidak mengenaliku?” Lorenzo langsung bertanya, “Saat di Maple, kamu jelas–jelas tahu aku terus mencarimu, kamu malah menyembunyikan identitasmu….”
“Saat ini kepalaku terluka dan aku hilang ingatan.” Dewi langsung berkata apa adanya, “Aku tidak yakin, aku adalah orang yang kamu cari.”
“Kamu tidak ingat, kenapa terus menginginkan kalung itu?” Lorenzo mencecarnya.
“Ini….” Dewi tidak ingin memberitahukannya bahwa kalung itu adalah kunci brankasnya, ia
hanya bisa menghindar dan berkata, “Kalung itu sangat penting bagiku.”
Lorenzo diam–diam merasa senang di dalam hatinya setelah mendengar perkataan ini, ia begitu peduli dengan kalung itu, artinya ia memedulikannya ….
“Apa masih ada lagi?” Dewi balik bertanya.
“Ketika di Snowy, kenapa kamu menyembunyikan identitas Tabib Dewa?” Lorenzo lanjut bertanya.
“Aku takut kamu menganggapku membohongimu saat di Maple sebelumnya, aku tidak berani mengatakannya, apalagi ….”
Dewi berhenti, ia mengatakan perkataan yang kejam, “Aku tidak mungkin menikah denganmu, cepat atau lambat aku akan menyelinap pergi, jika aku membiarkanmu tahu identitasku yang sebenarnya, tidak akan ada habisnya nanti.”
“Kenapa tidak ingin menikah denganku?” Lorenzo tidak mengerti, “Apa kamu tahu berapa banyak wanita di dunia ini yang ingin menikah denganku ….”
“Kalau begitu, menikah saja dengan wanita–wanita itu.” Dewi berkata, “Aku tidak cocok denganmu.”
“Kenapa?” Lorenzo sedikit panik, “Aku adalah cinta pertamamu dan kamu adalah cinta pertamaku, orang yang kita sukai pertama kali, kini kita bertemu lagi di negara asing ini, ini adalah takdir, kenapa tidak cocok?”
“Hal ini sudah kita bahas berkali–kali.” Dewi sedikit kehilangan kesabaran, “Aku tidak ingin menikah, carilah orang lain.”
“Tidak apa–apa, jika kamu tidak ingin menikah sekarang, kamu boleh memikirkannya nanti.” Lorenzo tidak menyerah, “Sembuhkan dulu penyakitmu sekarang, masalah lain kita bicarakan
nanti.”
“Aku ….”
Dewi hendak mengatakan sesuatu, tepat pada saat ini, terdengar suara dari luar, sebuah laporan yang penuh hormat, “Tuan, camilan malam sudah tiba!”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar