Bab 1930
“Aku sudah bilang, aku tidak….”
“Sudahlah, kenyataan adalah kenyataan, kamu tidak mengaku juga tidak ada gunanya.”
Lorenzo tidak memberikannya kesempatan untuk berbicara, ia langsung membuat kesimpulan, “Aku tidak akan menyentuhmu malam ini, istirahatlah dengan tenang.”
Dewi kehilangan kata-kata, orang ini benar-benar narsis,
Lorenzo bangkit berdiri, lalu mendekat dan membungkuk
“Apa lagi yang kamu lakukan?”
Dalam sekejap, Dewi menjadi sangat tegang.
Lorenzo tidak berkata sepatah katapun, ia hanya menyelimuti Dewi, menyisir rambut yang ada di dahi Dewi, lalu duduk di kursi malas, meletakkan dagunya di satu tangannya, kemudian menatap Dewi dengan lembut, “Tidurlah!”
“Kamu tidak keluar?”
Entah mengapa, hati Dewi sedikit gugup.
“Aku akan menemanimu di sini.” Lorenzo bersandar malas di atas kursi, meletakkan sepasang kakinya di atas ranjang rumah sakit, ia lalu menggunakan satu kakinya menepuk bahu Dewi dengan lembut, “Cepat tidur!”
“Kamu sedang apa?”
Dewi menoleh, terkejut melihat kaki besar Lorenzo.
Meskipun kaki itu tidak bau dan juga enak dilihat, namun, siapa yang menepuk bahu orang
kaki?
meng
“Memanmu.” Lorenzo menjawab dengan sungguh-sungguh, “Aku menepuk-nepuk punggungmu, kamu akan tertidur.”
“Dengan kaki?” Dewi menatapnya terkejut.
Lorenzo tidak menjawab pertanyaannya, ia hanya memejamkan mata dan mulai beristirahat
Dewi kehilangan kata-kata, cara pikir pria ini benar-benar baru dan aneh, seluruh perilakunya tidak sama dengan orang normal pada umumnya.
Namun ia juga malas memedulikannya, kini ia sangat lelah, sangat ingin beristirahat….
Perutnya berbunyi, ia mengelus-elus perutnya dengan lembut, mengingat bubur buatan Bibi Nola dan menatap jam di atas dinding, masih ada 8 jam lagi sampai Bibi Nola datang….
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar