Bab 1942
Sammy bergegas menuju ke lantai atas. Namun, Juliana, yang mengikutinya dari belakang. menghentikan langkahnya…
Ia mendengar suara Nora yang memerintahkan seseorang untuk menyiapkan gaun malam, serta meminta seseorang untuk memanggil penata rias untuk bersiap-siap merias Dewi.
Juliana pun perlahan tersadar. Raut wajahnya seketika berubah, tatapannya terlihat kacau.
“Nona Juliana!”
Saat itu juga, suara Jasper membuyarkan lamunannya. Ia segera tersadar kembali dan berusaha mengontrol perasaannya, lalu menatap Jasper, “Jasper.”
“Tuan ada di ruang kerja. Silakan masuk.”
Jasper memberi isyarat dan mengantarkan Sammy dan Juliana ke lantai atas.
Kedua orang itu melewati kamar Dewi. Saat itu, beberapa pelayan wanita tengah membawakan gaun malam untuk dipilih oleh Dewi. Dewi terkejut, “Ini semua untuk apa? Kenapa harus memilih gaun malam?”
“Tuan akan membawamu pergi menghadiri pesta perjamuan malam ini
Mendengar percakapan itu, Juliana langsung menghentikan langkahnya dengan terkejut. Sammy juga terpana, dan bergegas bertanya pada Jasper, “Apa-apaan ini? Tuan akan membawanya pergi menghadiri pesta perjamuan Wakil Presiden?”
“Ini….” Jasper merasa canggung. Ia tidak menjawabnya secara langsung, dan bergegas mengetuk pintu ruang kerja, “Silakan masuk!”
“Tampaknya ada hal yang perlu dibicarakan Tuan Sammy secara pribadi bersama Tuan Lorenzo,” Juliana tiba-tiba berkata, “Sebaiknya aku tidak masuk dulu. Setelah kalian selesai berbincang- bincang, nanti aku baru masuk ke dalam.”
Sammy meliriknya, ia segera mengerti, “Benar, benar. Aku akan berbicara dengan Lorenzo secara pribadi lebih dulu.”
“Baik, silakan.”
Jasper mempersilakan Sammy masuk ke dalam, lalu memerintahkan pelayan mengantar Juliana
masuk ke kamar tamu.
Namun, Juliana langsung berjalan menuju kamar Dewi. Ia mengetuk pintunya dan berkata, “Apa aku boleh masuk ke dalam?”
Mendengar suaranya, Dewi langsung mengetahui bahwa itu adalah Juliana. Napasnya teratur setiap kali ia berbicara, suaranya selalu terdengar anggun dan tenang.
“Silakan masuk!”
Dewi tengah duduk bermalas-malasan di sofa sambil menikmati minumannya.
Para pelayan wanita sedang memilihkan setumpuk gaun cantik untuknya.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar