Bab 1948
“Tuan Ivan!” Lorenzo dengan penuh hormat menjabat tangannya, serta mengenalkan Dewi yang berdiri di sampingnya, “Ini adalah Wiwi, tunanganku!”
“Tunanganmu cantik sekali!” Ivan sama sekali tidak terkejut, bahkan masih bercanda, “Kami semua begitu mengkhawatirkanmu, apakah kamu akan menikah nantinya. Tak disangka, kamu ternyata sudah menemukan seorang belahan jiwat”
“Maaf, seharusnya sejak awal aku memberitahu kalian,” Lorenzo tersenyum kecil.
“Hahaha, aku jauh lebih tua darimu. Sebagai seorang senior, aku suka mengkhawatirkan urusan keluarga seperti ini.”
Ivan menepuk-nepuk pundak Lorenzo. Sikapnya terlihat begitu akrab, seperti keluarga sendiri.
Sudut bibir Lorenzo terangkat, memperlihatkan sebuah senyuman sopan.
“Wiwi, selamat datang!”
Ivan mengulurkan tangannya ke arah Dewi.
Dewi menjabat tangannya sambil mengamatinya. Tidak terdapat bekas luka pada tangannya.
“Para hadirin, silakan masuk!”
Wakil Presiden memberi isyarat kepada yang lain untuk masuk ke dalam.
Cahaya kelap kelip dan alunan musik yang romantis memenuhi kastil itu.
Para bangsawan berpakaian begitu indah sedang berbicara pelan sambil memegangi gelas anggur mereka. Ketika mereka melihat Wakil Presiden masuk bersama Lorenzo dan ketiga keluarga besar, mereka langsun bergegas datang dan menyapa Lorenzo dengan hangat.
Lorenzo sejak dul ik terlalu suka menghadiri pesta perjamuan seperti ini. Namun, pada hari ini ia terlihat begitu mudah berbaur dengan mereka. Ia membalas sapaan mereka dengan anggun dan penuh sopan santun, bahkan memperkenalkan Dewi pada mereka.
Dewi menggandeng lengan Lorenzo, hatinya terasa tidak nyaman. la sama sekali tidak berniat menikahi Lorenzo, namun Lorenzo malah memperkenalkannya pada semua orang ….
Apa wajahnya akan terkenal sebagai tunangan Lorenzo nantinya?
“Tuan!”
Saat pikirannya tengah berkeliaran, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang merdu.
Dewi mendongak dan melihat Juliana memakai gaun berwarna perak yang begitu indah. Ia berjalan menghampiri mereka dengan langkah yang begitu anggun.
Perawakannya yang tinggi ramping, serta pembawaannya yang elegan, ditambah dengan mengenakan gaun seperti ini, membuatnya terlihat seperti seorang perempuan berdarah bangsawan.
Ivan mengulurkan tangannya pada Juliana, yang langsung disambut olehnya. Keduanya terlihat … tidak cocok sama sekali!
Dewi menghela napas dalam hatinya. Ia tidak mengetahui berapa usia Ivan, namun ia terlihat jauh lebih tua dari Juliana dan wajahnya sama sekali tidak terlihat tampan.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar