Bab 1991 Persiapan
Jeff memberitahukan kabar baik ini pada Jasper, dia berkata dengan tersentuh, “Nona Dewi benar-benar hebat, dia mengajariku suatu metode dan Tabib Hansen langsung terbujuk olehku.”
“Sehebat itu?” Jasper sangat penasaran, “Metode apa yang dia ajarkan padamu?”
Jeff menceritakan semua hal yang dikatakan Dewi, setelah setengah berbicara, dia berhenti, tiba- tiba dia menyadari sesuatu.
“Tidak mungkin, bagaimana Nona Dewi bisa tahu kalau di rumah Tabib Hansen ada halaman belakang? Dia langsung menyuruhku untuk bicara di halaman belakang… Terlebih lagi, kata- katanya itu, seakan-akan dia sangat mengenal Tabib Hansen.”
“Bukan hanya mengenal, tapi juga sangat menghormati.” Jasper menganalisanya, “Sepertinya mereka memang saling kenal sejak awal … Tapi, kalau Tabib Hansen dan Tabib Dewi sudah saling kenal, kenapa dia tidak memberitahu kita? Ini semua juga demi menyelamatkan nyawanya sendiri.”
“Benar.” Jeff juga merasa bingung, “Aku tiba-tiba teringat, saat kita baru tiba di Kota Bunaken, aku bersiap berangkat mencari Tabib Hansen, Nona Dewi mengingatkanku, Tabib seperti ini biasanya bersembunyi di atas bukit, lalu setelah aku pergi mencari berdasarkan perkataannya, aku langsung menemukannya….”
“Kalau begitu, berarti ucapan Nona Dewi berguna juga.” Jasper dapat menyimpulkan dengan cepat, “Sepertinya, Nona Dewi benar-benar mengenal Tabib Hansen, mungkin mereka punya hubungan khusus, tapi dia tidak ingin orang lain mengetahuinya.”
“Benar, benar.” Jeff mengangguk berturut-turut, “Nona Dewi juga memperingatkanku tiga kali, jangan sampai Tabib Hansen mengetahui identitasnya, bahkan tidak mau menyebutkan namanya Sedangkan Tabib Hansen langsung setuju untuk mengobatinya, bagaimana menyembunyikan identitasnya?”
“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini, itu adalah perintah Nona Dewi.” Jasper tertawa, “Karena keadaannya sedang genting, otomatis dia akan memikirkan cara, kamu hanya perlu menuruti semua perintahnya saja.”
“Ya, benar juga.” Jeff mendesah, “Pemikiranmu masih lebih baik dariku, pantas saja Tuan lebih suka kamu ada di sisinya.”
“Haha, perkataan ini menyakitkan sekali.” Jasper tertawa.
“Omong-omong, kapan Tuan datang?” Tanya Jeff, “Aku dengar dari Sonny, dua hari ini Nona Dewi sedang tidak tenang, suasana hatinya juga tidak terlalu stabil….”
“Ternyata mereka berdua masih belum baikan.” Kata Jasper, “Tapi, karena kamu sudah berhasil membujuk Tabib Hansen, seharusnya Tuan akan ke sana, di mulut bilang sangat marah, tapi
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar