Bab 214
Saat sedang asal berpikir, teleponnya tiba–tiba berdering, Daniel yang menelepon.
Tiba–tiba Tracy gugup, setelah berdeham, ia menjawab panggilan itu dengan hati–hati, “Halo!”
“Kamu sedang apa?”
dla
Meskipun ia berinisiatif telepon dulu, tetapi suara Daniel masih tetap dingin.
“Bengong.” Tracy berbaring di atas sofa, “Ada masalah apa?”
“Setelah aku pulang nanti, aku akan menangani masalah kamu diberhentikan.” Daniel bersikap formal seolah sedang berbisnis.
“Oh, terima kasih, Presdir Daniel.” jawab Tracy penuh hati–hati.
“Tidak ada yang ingin kamu katakan kepadaku?” tanya Daniel.
Tracy berpikir sejenak, lalu berbicara, “Selamat malam!”
Telepon itu hening sekali, beberapa detik kemudian, ia menutup teleponnya.
Tracy kehilangan kata–kata. Memangnya menurutnya, aku harus mengatakan apa kepadanya?
Entah dia gigolo itu atau bukan, seharusnya ia sudah tahu masalah Alice berbuat onar di perusahaan.
Terus memangnya kenapa?
Apakah ia harus melapor kepadanya dan memintanya mengatasi masalah itu untuknya?
Sekarang yang paling ia takuti adalah dia!
Jika tidak ada dia, Tracy tidak akan punya banyak pertimbangan…
Malam itu, Tracy bolak balik di ranjang, ia sulit tertidur. Waktu dua hari, telah lewat satu setengah hari. Ia tidak tahu bagaimana menangani masalah Alice dan Beatrice itu.
Apakah ia sungguh harus mencari pria untuk menikah?
Apakah Daniel akan membunuhnya?
Di tengah kebingungannya itu, fajar pun tiba.
Tracy baru saja tidur dalam keadaan linglung, tiba–tiba ponselnya berdering. Ia mengangkat telepon sambil memejamkan mata, “Halo!”
“Tracy, apa kamu sudah melihat berita?” suara Ely terdengar girang.
“Apa?”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar