Login via

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar novel Chapter 31

Bab 31

“Pak Stanley, kita sudah harus pergi, ada rapat jam satu siang.’

Pengawal di sampingnya mengingatkan lagi.

Stanley melirik Tracy, dan berjalan melewatinya.

Dia tidak berkata sepatah kata pun.

Tracy terdiam di sana mendengarkan langkah kaki Stanley pergi, hatinya hancur berkeping keping seperti pecahan kaca…

Apakah dia sudah tidak mengenalnya?

Atau tidak ingin mengenalnya lagi?

Mungkin Tracy hanyalah bayangan di hatinya. Dia tidak ingin menyebutkan atau berhubungan dengannya lagi. +

Hanya memikirikannya saja membuat hati Tracy tersayat ...

“Kamu terlambat!”

Suara Daniel datang dari belakang seperti peringatan dari iblis.

Tracy masuk ke ruang rapat membawa kotak siap saji dengan perasaan putus asa.

“Ini sarapan yang kamu beli?”

Ryan mengambil sarapan dari tangannya dan meletakkannya satu per satu di atas meja rapat.

Pangsit, bubur iga sapi, acar, kopi…

Itu memang makanan yang dia minta.

Namun, ada yang tidak beres …

“Kami beli di mana?” Ryan bertanya.

“Kantin kantor.”

Wajah Tracy tanpa ekspresi, yang dipikirannya hanyalah Stanley…

Dia pernah membayangkan skenario pertemuannya kembali dengan Stanley, tapi tidak seperti ini.

Melihat penampilan Tracy yang memalukan, Stanley mungkin memandangnya hina?

Langkah mundur dan tatapan asing, seolah tidak pernah mengenalnya!

“Apa–apaan ini?” Ryan memarahinya dengan nada keras, “Dari awal sudah ku katakan bahwa l‘resdir Daniel ingin pangsit goreng Platinum, bubur iga sapi Mercure, acar May Star, dan kopi seduh manual....”

Comments

The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar