Bab 341
Tracy masuk ke dalam kamar dengan gelisah. Ia melihat Carla yang sedang tertidur nyenyak di atas ranjang berseprai putri merah muda sambil memeluk boncka alpaka kesayangannya.
Di sampingnya ada gelas susu yang belum habis diminum dan foto bahagia enam anggota keluarga.
“Sebelum Carla tidur, ia berulang kali menanyakanku apakah mami akan pulang. Ia menangis sambil memegang foto keluarga. Akhirnya, ia tertidur setelah aku membujuknya dengan lama.”
Bu Brenda berbisik.
“Terima kasih!” Air mata Tracy mengalir keluar. Ia berjalan masuk dengan pelan, lalu mencium kening Carla, “Carla, Mami sudah pulang. Mami tidak akan pernah meninggalkanmu lagi.” bisiknya di samping telinga Carla.
Mata Bu Desy dan Bu Brenda memerah melihat itu.
Tracy memeluk Carla, lalu menyelimutinya dengan baik. Ia mengambil gelas susu dan bingkai foto, lalu dengan cepat ke kamar sebelah. la mendorong pintu kamar dengan pelan.
Setelah menghidupkan lampu, ia sedang melihat Carlos dan Carles sedang terlidur lelap di atas ranjang
Carles memeluk senjata mainannya, la tertidur lelap hingga air liurnya mengalir di atas bantal dan membentuk sebuah peta.
Kaki kanan yang diperban diletakkan dengan hati–hati, sedangkan kaki lainnya disandarkan ke dinding. Ia tampak tidur berantakan, sclimut kecilnya sudah terjatuh di bawah ranjang. Postur tidurnya mirip dengan dirinya yang periang.
* Puff!” Bu Desy menutup mulut sembari terkekeh. “Kita baru saja merapikan kakinya dan menyelimutinya. Ini baru beberapa menit kenapa sudah menjadi sepe
“Kebiasaan tidurnya memang seperti ini.” Tracy mendekat melihat Carles dan bertanya, “Kenapa dengan kakinya? Kepalanya juga diperban, apa yang terjadi?”
“Ceritanya panjang, nanti aku akan menjelaskannya pada Anda.” bisik Bu Desy, “Anda temani anak dulu, kami menunggu Anda diluar.”
“Iya.” Tracy menganggukkan kepala, lalu menyelimuti Carles. Ia juga meletakkan kembali kaki Carles dan mengubah postur tidurnya. Dengan hati–hati ia mengambil senjata mainan di dalam pelukan Carles, lalu menundukkan kepala mencium keningnya.
“Hm–– Kakak, kamu cantik sekali–––”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar