Bab 376
Dalam sekejap mata, tiba hari Senin lagi, dan pagi yang sibuk dimulai.
Pukul 6:50, Bibi Juni menelepon tepat waktu dan dengan cemas mengingatkan Tracy: “Nona, hari ini Hari Senin, jangan lupa pakaikan anak–anak seragam dan lencana sekolah!”
“Ok, aku tahu.” Tracy buru–buru mengganti pakaiannya, lalu membuka pintu dan melirik ke luar.
Tiga perawat datang lima menit sebelumnya, satu orang sedang menyiapkan sarapan, satu orang sedang mengcpang rambut Carla, dan yang lainnya mengganti obat dan pakaian Carles.
Tracy menutup pintu dan mandi di kamar tidur utama.
“Oh ya, Carla ada kelas seni hari ini, Carlos ada kelas robotika, dan Carles ada kelas sepak bola, tapi kaki Carles terluka, jadi aku khawatir dia tidak bisa hadir, tapi kelas ekstrakurikuler ini juga jangan lupa beritahu ketiga perawat...”
Bibi Juni masih mengingatkan dan pada saat yang bersamaan juga terdengar nasihat perawat di ujung telepon yang lain, “Bibi Juni, Dokter Lily sudah datang, Apa Anda bisa tutup telepon dulu? Kami ingin periksa tekanan darah Anda.”
“Tunggu sebentar, aku belum sclesai.” Bibi Juni lanjut bicara pada Tracy di telepon, “Nona, Carlos tidak suka kuning telur, jadi jangan lupa bujuk dia untuk memakannya, Carles sclalu diam–diam menuangkan susu ke pot bunga, jangan lupa awasi dia, Carla jangan makan kulit susui, jika tidak dia akan diare...”
“Aku talu, Bibi Juni.” Tracy berkata sambil menyikat giginya, “Bibi fokus saja pada proses penyembuhan, dua hari ini aku akan meluangkan waktu untuk membawa anak–anak menjenguk Bibi.”
“Ok, kalau begitu, cepatlah mandi, dan jangan lupa sarapan.”
Setelah menutup telepon, Tracy memikirkan nasihat Bibi Juni, dan hatinya merasa hangat...
Karena ada tiga perawat yang merawat, jadi pagi ini jauh lebih tertib dari biasanya.
Ketika Tracy kcluar dari kamar mandi, mereka sudah menyediakan sarapan, dan anak–anak sudah berpakaian rapi, rambut tersisir rapi, dan duduk dengan patuh di meja makan hendak sarapan.
Tracy juga sarapan, lalu turun bersama anak–anak, mengantarkan mereka ke bus sekolah, dan naik taksi ke kantor.
Beberapa waktu ini sering terjadi masalah, tidak ickun dan serius bekerja. Tracy merasa agak malu dan bersumpah dalam hatinya bahwa dia harus bekerja keras mulai hari ini dan seterusnya.
Hari ini, Tracy uiba lcbih awal dan tidak perlu mengantri di lisi. Ketika hendak masuk list, tapi malah melihat Winnic dan beberapa petinggi ada di dalamn lift, jadi dia buru–buru mundur: “Kalian naik saja dulu, aku tunggu lift berikutnya.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar