Bab 416
Tracy sangat senang mendapatkan tip scbesar 100 juta. Sepulang kerja, dia mentraktir Windy dan Belinda untuk makan malam bersama.
Saat tahu dia memiliki tip sebesar 100 juta, Belinda sangat iri sampai matanya merah.
Windy malah merasa senang untuk Tracy. Kalau terus scperti ini, mereka bisa segera mengumpulkan uang dan meninggalkan Bar Kaisar.
Pemikiran Belinda berbeda dengan mereka. Dia menyukai Bar Kaisar. Di sini, dia bisa mendapatkan uang dengan cepat dan santai. Dia mau mendapatkan lebih banyak uang dan membeli sebuah rumah di Kota Bunaken.
Mungkin saja dia juga bisa mendapatkan seorang pria kaya di Bar Kaisar, kelak menjadi nyonya konglomerat. Inilah kehidupan yang dia inginkan.
Windy menasihatinya bahwa tidak mudah untuk menjadi seorang nyonya konglomerat.
Tracy malah merasa sctiap orang punya ambisi masing–masing, yang penting diri kita sendiri menyukainya.
Tracy dan Windy membuat janji untuk pergi inenjenguk ibu Windy pada jam 2 sore, lalu pulang ke rumah masing–masing.
Windy dan Belinda menyewa sebuah rumah bersama. Pagi hari bersekolah, malam hari bekerja, sangat bersusah payah, tapi mereka berjuang untuk tujuan masing–masing.
Saat Tracy pulang ke rumah, waktu sudah jam 5.30 pagi. Dia pergi mandi, berganti pakaian, menyiapkan sarapan untuk ketiga anak kesayangannya, juga meninggalkan catatan untuk mereka dan menempelnya di atas meja makan.
Carlos, Carles, Carla, akhir–akhir ini Mami sibuk bekerja, tidak ada waktu untuk menemani kalian. Kalian sangat patuli, scuiap hari pergi ke sekolalı bersama para kakak perawat, tidak pernah mengambek atau marah, Mami sangat senang dan terhibur.
Setelah membereskan pekerjaan, Mami pasti akan menemani kalian. Dari Mami yang mencintai kalian!
Setelah menggambar sebuah hati dan meninggalkan sebuah kecupan di catatan, Tracy kembali ke kamar dan langsung tertidur karena kelelahan. A
Sekarang dia hanya bisa tidur sclama 5 jam. Dia dan Windy sudah membuat janji untuk bertemu di rumah sakit di perkotaan pada jam 1 siang........
Saat ketiga anak bangun, para kakak perawat sudah datang. Ketiganya mengurus mereka masing masing, juga memberi tahu mereka baliwa Mami sudah menyiapkan sarapan dan mereka bisa lansung makan setelah mencuci muka dan menggosok gigi.
Anak–anak sangat senang, sudah sangat lama tidak makan sarapan buatan Maminya.
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar