Bab 421
Tracy bergidik, melihat Danicl dengan ketakutan.
Daniel menyspitkan inatanya dengan garang, berjalan ke aralınya dengan perlahan.
“Presdir Danicl, aku..... aku mengira.....”
“Mengira apa?” Daniel menyela Danny, bertanya dengan dingin, “Mengira aku tidak menginginkannya lagi, maka membiarkannya melayani pria lain di sini?”
“Tidak, tidak, bukan itu maksudku.
”
Danny belum selesai bicara, lehernya langsung dicekik oleh Daniel dengan erat.
Kekuatannya hampir bisa merenggut nyawanya dalam sekejap.
Mulut Danny terbuka lebar, bola matanya memular, ural di dahinya membiru. Dia ingin mengulurkan tangan untuk hicronta dan melepaskan diri, tapi malah tidak bertenaga.
“Jangan...” Windy menerobos dengan cmosional, “Lepaskan dia!”
Pengawal menghentikannya. Dia sama sckali tidak bisa mendekati Danicl.
“Tidak ada hubungannya dengannya, cepat lepaskan dia.” Tracy memohon dengan tergesa–gesa.
Namun, Daniel malah tidak peduli, tetap mencekik leher Danny, hampir mencekiknya sampai
mati
“Daniel..... Tracy berteriak dengan sangat panik, “Kainulah yang mau bertunangan dengan orang lain, kamulah yang mau memccatku, untuk apa sckarang berpura–pura menjadi orang baik?”
Ternyata, ucapan ini sangat efektif.
Daniel melepaskan tangannya perlahan–lahan, mengalihkan pandangan, menatapnya dengan dingin: “Apa kamu bilang?”
“Aku....” Tracy membuka mulut, tidak berani bicara. Tadi dia hanya ingin incmprovokasinya, membuatnya melepaskan tangannya di leher ju, mana berani dia benar-benar menyalahkannya?
“Tracy!” Daniel meraih bagian belakang kepala Tracy, mendorongnya ke hadapannya, menatapnya dengan dingin, “Kamu sungguh membuatku kesal!”
Selesai bicara, dia incnjambak rambutnya, langsung menyerelnya ke dalam ruangan..
“Apa yang mau kamu lakukan? Cepat lepaskan dia.” Windy ingin menerobos dan menghentikannya, malah dihentikan oleh Ryan, “Gadis kecil, jangan cemas, ini hanyalah pertengkaran pasangan.”
“Mana mungkin pasangan bertengkar sampai begitu kasar?” Windy sama sekali tidak percaya, “Kalian tidak boleh seperti itu, cepat lepaskan dia, kalau tidak, aku akan lapor polisi.”
“Kalau bukan pasangan, kenapa kami mau menolongnya?” Ryan menjelaskan dengan sabar, “Kami tidak sesenggang itu.”
Comments
The readers' comments on the novel: Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar